Update Corona di Aceh

PDP dan ODP Covid-19 di RSUDZA Hari Ini Kosong, Tapi Ini Pesan Direkturnya

pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP) masuk dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/ SUBUR DANI
Direktur RSUZA, Dr dr Azharuddin SpOT-(K) Spine FICS memberi keterangan kepada awak media, seusai peninjauan ruang khusus perawatan pasien corona virus bersama Anggota Komisi V DPRA di RSUZA, Selasa (28/1/2020). 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sejak Sabtu kemarin hingga Minggu (29/3/2020) pagi tidak seorang pun pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP) masuk dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

"Alhamdulillah aman, belum nambah PDP dan ODP di RSUDZA sejak kemarin," kata Direktur RSUZA, Dr dr Azharuddin SpOT, K-Spine FICS menjawab Serambinews.com di Banda Aceh, Minggu pagi.

Kepastian tak adanya PDP dan ODP yang dirawat di RSUZA Banda Aceh hari ini diperoleh Azhar dari dokter piket di RSUZA yang pada pukul 10.00 pagi setiap hari menyampaikan laporan terbaru kepadanya.

Satu Celengan Masjid Dibuang di Kutablang, Bireuen, Ini Isi di Dalamnya

Berikut 'update' data oleh pihak RSUZA sampai tanggal 29 Maret 2020, pukul 10.00 WIB:

1. ODP : 42 orang.

2. PDP : 37 orang.
(Kedua kelompok ini tidak lagi berada di lingkungan RSUZA).

3.Kasus yang konfirmasi: 4 orang.

3. Yang diambil spesimennya: 79 orang.

4. Hasil lab: 34 orang
- Positif corona: 4 orang
- Negatif corona: 30 orang

5. Yang sudah pulang:
- Hidup : 35 orang
- Meninggal : 2 orang

6. Yang masih dirawat berstatus positif corona 3 orang.

Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 1,9 M, Laudya Cynthia Bella Buka Suara, Mirip Pernyataan Irwansyah

Menurut Azharuddin, di Respiratory Intensive Care Unit (RICU) RSUZA sejak 27 Maret 2020 malam sedang diisolasi dan dirawat tiga pasien positif corona.

Dua orang warga Banda Aceh berstatus suami istri, seorang lagi pria dewasa asal Aceh Besar.

Kedua pria tersebut awalnya berstatus PDP dengan keluhan masing-masing demam dan panas serta pneumonia (radang paru-paru).

Sedangkan yang perempuan hanya berstatus ODP saat suaminya berstatus PDP.

Namun, hasil pemeriksaan spesimen dengan cara swab pada kerongkongan mereka yang diperiksa di lab Balitbang Kemenkes RI menunjukkan ketiganya positif corona.

Hasil lab tersebut keluar pada 27 Maret 2020 sore.

Setelah hasil lab tersebut keluar, Tim Surveilans Dinas Kesehatan Aceh langsung menjemput ketiga pasien dari kediaman masing-masing untuk diisolasi dan dirawat di RICU RSUZA.

Terkait perawatan di ruang RICU tersebut, Azharuddin punya catatan khusus.

Kisah Haru Pasangan 81 Tahun Nikah di Tengah Wabah Corona, Ini Pesan Cintanya untuk Anak Muda

"Mestinya kita tidak rawat mereka di RICU RSUDZA lagi, tapi tidak/belum tersedia ruang isolasi lain di RSUDZA. Ketiga pasien itu bukan PDP, bukan pula ODP baru," kata Azharuddin.

Direktur RSUZA ini menambahkan, meskipun kondisi klinis eks PDP yang pernah dirawat di rumah sakit pendidikan itu membaik, tapi penolakan setempat masih tinggi.

"Dan itu berisiko bagi yang bersangkutan, baik terhadap kondisi sosialnya di tengah masyarakat, maupun aspek lainnya. Ini PR bagi kita semua.

Sangat miris kalau mereka akan dikucilkan, meskipun nanti saat swab ulang mungkin hasilnya sudah negatif," terangnya.

Meskipun di rumah sakit rujukan provinsi itu sedang tak ada PDP maupun ODP yang dirawat, Azharuddin mengingatkan semua pihak agar tidak abai terhadap ancaman virus corona yang kian nyata dan menyebar luas ke berbagai negara.

Gampong Mulai ‘Menutup Diri’  

"Kalau kita 'careless' (ceroboh, red) maka akan terjadi ledakan Covid-19 di Aceh.

Jadi, setiap orang yang pulang dari luar Aceh patut kita jadikan ODP, dan stay at home minimal dua minggu, regardless ada atau tidak ada gejala.

Itulah kesalehan sosial yang semua orang bisa berikan jika dia sadar akan kebajikan individu dan mau berbuat baik kepada sesama," kata Azhar.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala ini menekankan akan pentingnya soal kesalehan sosial ini.

"Hal ini harus kita manifestasikan sebagai bentuk partisipasi individu dalam mengempang penyebaran Covid-19 di Aceh," ujarnya.

Tujuh Organisasi HAM Tuntut Presiden Mesir Bertanggung Jawab Atasi Wabah Virus Corona di Negaranya

Azharuddin juga mengaku gusar dengan kepulangan ratusan warga Aceh dari Malaysia plus dari Jepang, dan puluhan perantau lainnya yang mudik dari Pulau Jawa baru-baru ini.

Karena semua itu bisa menjadi sumber ledakan masif kasus Covid-19 di Aceh yang lebih parah daripada kasus Covid-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Oleh karenanya, Azhar sangat sependapat dengan anjuran agar pemerintah dan Pemerintah Aceh wajib menemukan, mengidentifikasi, dan mengambil tindakan medis sesegera mungkin terhadap warga eks luar Aceh yang kembali diam-diam ke Aceh pada masa krisis corona ini.

Perangkat gampong juga ia imbau harus proaktif mendata warga masing-masing yang baru tiba dari luar Aceh maupun luar negeri dan melaporkannya kepada pejabat terkait.

Jubir Covid-19 Aceh Minta Maaf dan Mencabut Pernyataan Terkait Kuburan Massal

Di sisi lain, warga Aceh eks Malaysia yang pulang ke Aceh maupun dari negara, dan provinsi lainnya setelah merebaknya wabah Covid-19, ia imbau segera melaporkan diri kepada aparat kampung dan mengisolasi diri di kediaman masing-masing selama 14 hari sejak hari ketibaan di Aceh.

Kepada masyarakat Aceh, Azharuddin mengimbau agar disiplin mematuhi anjuran social distancing sehingga kasus positif Covid-19 tidak bertambah di Aceh.

Terakhir ia tekankan, harap dipatuhi semua kebijakan dan instruksi pemerintah. Jangan adakan dan berada di keramaian.

"Tetaplah tinggal di rumah, bekerja dari rumah, beribadah di rumah, dan itu lebih baik dalam kondisi saat ini daripada menambah jumlah angka positif corona di Aceh dan harus diisolasi di rumah sakit," demikian Azharuddin. (*)

Janda Taruh Bayi Dalam Tong Sampah di Banda Aceh, Ternyata Hasil Hubungan Gelap, Ini Kronologinya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved