Update Corona di Abdya
Beredar Info Warga Abdya Positif Covid-19, Ini Penegasan Kepala Dinas Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mengharapkan masyarakat tidak resah, apalagi panik
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
“Keduanya mengisolasi diri di rumah. Hasil pantauan, kondisi kesehatannya semakin membaik,” katanya.
Bahkan satu ODP di Kecamatan Kauala Batee sudah melewati 14 hari isolasi di rumah. Kondisi kesehatannya membaik dan segera dikeluarkan dari daftar ODP.
Sedangkan ODP di Kecamatan Blangpidie masa isolasi diri selama 14 hari berakhir sekitar tanggal 3 April mendatang.
• Begini Gambaran Data dan Fakta Penyebaran Virus Corona di Asia Tenggara
Hasil pemantauan oleh petugas kesehatan, kondisi kesehatan yang bersangkutan juga terus membaik, malah yang bersangkutan beraktivitas di rumah.
Safliati kembali menegaskan, tidak gampang seseorang dinyatakan positif Covid-19.
Seseorang dengan status ODP, kemudian jika kesehantannya tidak membaik, maka dirawat di rumah sakit rujukan dengan dimasukkan daftar PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
Lalu, diambil spesimen swab tenggorokan yang bersangkutan dikirim ke Balitbang Kemenkes RI.
“Hasil pemeriksaan swab Balitbang Kemenkes yang menentukan seseorang PDP positif atau negatif Covid-19. Jadi tidak mudah sesorang dinyatakan positif Covid-19,” tambahnya lagi.
Seperti diberitakan, di tengah semakin mewabah penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di seluruh dunia, termasuk Indonesia, warga Kabupaten Abdya yang bekerja di luar negeri dan menuntut ilmu di sejumlah daerah, ramai-ramai pulang kampung.
Petugas Dinas Kesehatan Abdya mendata tidak kurang 180 warga Abdya pulang kampung (mudik) hingga Senin (30/3/2020).
Warga mudik dari luar negeri yang paling banyak adalah dari Malaysia.
Sedangkan dari dalam negeri, terutama dari Jakarta, Bandung, Semarang dan sejumlah daerah/kota di Indonesia.
• Dua Water Cannon Dikerahkan Semprot Disinfektan di Nagan Raya
Kepala Dinkes Abdya, Safliati dihubungi Serambinews.com, Senin (30/3/2020), warga Abdya yang mudik sejumlah 180 orang berdasarkan pendataan yang dilakukan petugas puskesmas-puskesmas.
Pendataan dilakukan berdasarkan laporan masyarakat, keuchik gampong/kepala desa, camat dan anggota muspika,
termasuk partisipasi sejumlah anggota dewan serta temuan di posko pemantauan di Lembah Sabil di lokasi pintu masuk dari arah Medan.