Breaking News

Cairan Disinfektan Bisa Sebabkan Kanker Kulit, Jangan Disemprotkan ke Tubuh

Maraknya penggunaan disinfektan, salah satunya untuk mencegah penyebaran virus corona ternyata punya efek negatif

Editor: Amirullah
SERAMBI/HENDRI
Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan penyemprotan disinfektan di Kantor Harian Serambi Indonesia , Jl.Raya Lambaro KM 4,5 Desa Meunasah Manyang PA-Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis (26/3/2020). Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19). 

SERAMBINEWS.COM – Mewabahnya virus corona membuat masyarakat menggunakan disinfektan untuk membasmi virus dan kuman.

Banyak beredar pula di internet cara-cara membuat disinfektan sendiri dengan menggunakan pemutih pakaian dan pembersih lantai.

Ya, ini menjadi solusi tergampang mengingat menipisnya stok disinfektan di pasaran.

Dikutip dari Wikipedia, disinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit.

Maraknya penggunaan disinfektan, salah satunya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun, Badan Kesehatan Dunia atau WO mengungkap fakta mengejutkan tentang cairan disinfektan ini.

Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya Ditutup untuk Akad Nikah dan Foto Pre-Wedding, Ini Pertimbangannya

Cegah Covid-19 dengan Social Distancing, Polisi Bubarkan Aksi Tolak Bala di Sultan Daulat

Anggota DPRD Medan Cekcok dengan Polisi dan Tantang Ingin Telan Virus Corona, Ini Permasalahannya

Berikut ulasannya dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'WHO Ingatkan Risiko Semprot Disinfektan pada Manusia: Mudah Terbakar hingga Keracunan'.

1. Hanya untuk benda

WHO menyebutkan bahwa penyemprotan disinfektan pada manusia bukan hal yang disarankan.

Penyemprotan disinfektan hanya untuk benda-benda saja.

Melalui laman Instagram @who, disebutkan bahwa penyemprotan disinfektan ke seluruh tubuh seseorang tidak bisa membunuh virus yang terlanjur masuk ke dalam tubuh.

Sebaliknya, penyemprotan tersebut justru bisa merusak pakaian yang dikenakan, bahkan melukai tubuh orang yang menerima tindakan tersebut.

"Menyemprotkan zat-zat semacam itu dapat merusak pakaian atau selaput lendir (seperti mata, mulut)," tulis WHO dalam informasi tersebut.

Penggunaan alkohol dan klorin dalam disinfektan bisa digunakan untuk mensterilkan permukaan suatu benda.

Namun, harus di bawah rekomendasi yang tepat.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved