Berita Aceh Tamiang

Kisah Ayah dan Anaknya Tersesat di Hutan Aceh Tamiang, Kehabisan Bekal dan Hanya Minum Air

Suwarno (47) dan anaknya, Hardi Pratama (23) berhasil ditemukan Satgas SAR Aceh Tamiang setelah tersesat tiga hari di hutan

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Dok SAR
Regu penolong saat mengevakuasi dua warga hilang di Baturong, Tamiang Hulu, Aceh Tamiang, Senin (33/2020) petang. Keduanya ditemukan dalam kondisi lemas karena tidak mendapat asupan makanan. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Suwarno (47) dan anaknya, Hardi Pratama (23) berhasil ditemukan Satgas SAR Aceh Tamiang setelah tersesat tiga hari di hutan.

Keduanya dinyatakan hilang saat mencari kayu alim di kawasan hutan yang ada di dekat permukiman mereka, Kampung Harumsari, Tamiang Hulu, Aceh Tamiang sejak Jumat (27/3/2020).

Saat ditemukan, ayah dan anak ini berada di kawasan pegunungan yang ada di hutan Baturong, Kampung Kaloy, Tamiang Hulu, Aceh Tamiang, Senin (30/3/2020) petang.

Wali Kota Lhokseumawe Ganti Sejumlah Kepada Dinas, Ini Data Lengkapnya

Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang, Khairul menjelaskan lokasi ini berjarak cukup jauh dari titik awal kedua korban masuk hutan.

Keduanya pun didera kelelahan yang sangat parah.

Sebelum dievakuasi ke rumah, keduanya sempat menjalani pemeriksaan medis di Klinik Ampli.

"Cukup jauh, karena itu sudah beda kampung (desa)," kata Boy, sapaan akrab Khairul, Selasa (31/3/2020).

Jokowi: Status Darurat Sipil Baru Sekadar Opsi

Boy menambahkan selama tersesat keduanya sama sekali tidak mendapat asupan makanan karena bekal roti yang dibawa sudah habis.

Keduanya hanya bertahan hidup dengan minum air putih yang sejak awal dibawa menggunakan jerigen.

"Karena niatnya kan mau pulang hari, jadi tidak ada bawa bekal makanan. Cuma air yang mereka konsumsi," kata Boy, sapaan Khairul, Selasa (31/3/2020).

Ini Sasaran Penyemprotan Desinfektan di Kecamatan Tanah Luas Aceh Utara untuk Cegah Corona

Menurut Boy, keduanya sempat bercerita awal tersesat ini terjadi dalam perjalanan pulang.

Ketika itu, teman mereka Udin yang menjadi penunjuk jalan melangkah terlalu cepat.

Dalam kondisi fisik yang mulai melemah, Suwarno dan anaknya tidak sanggup mengimbangi kegesitan Udin sehingga tertinggal beberapa langkah.

Semakin jauh melangkah, jarak ini semakin melebar dan Udin mulai hilang "ditelan" semak belukar.

"Mereka sempat berteriak, tapi gak ada sahutan dari Udin. Selanjutnya mereka sudah tidak tahu lagi arah jalan pulang," lanjut Boy.

Isolasi Mandiri 14 Hari, Satu ODP di Aceh Tamiang Membaik

Selain harus hanya mengonsumsi air putih, keduanya juga harus tidur di alam terbuka dengan beralaskan dedaunan yang dilapisi plastik.

Keduanya pun hanya bisa pasrah ketika hujan mengguyur dalam dua hari terakhir.

Kapolsek Tamiang Hulu Ipda Surya Dharma menambahkan proses pencarian kedua korban terbilang sulit.

Akibat posisi keduanya menjorok ke dalam hutan yang sudah tidak memiliki sinyal telekomunikasi.

Pada awalnya petugas masih bisa menghubungi ponsel korban dan mengarahkan keduanya menandai lokasi dengan api.

Namun saran ini tidak dilakukannya karena ketiadaan mancis.

Jokowi Bebaskan dan Diskon Tarif Listrik selama Wabah Corona, Ini Rincian Lengkapnya

"Pada hari ketiga pencarian, kami menyadari jarak semakin dekat karena teriakan dari tim penolong mendapat sahutan dari korban," kata Surya.

Strategi pencarian pun langsung diubah dengan membagi tim menjadi dua.

Masing-masing tim menyusuri daerah berlawanan yang dilakukan searah melingkar.

Strategi ini pun ternyata ampuh karena kemudian keduanya berhasil ditemukan dan langsung dievakuasi ke rumah. (*)

Panglima Laot Aceh Tamiang Minta Kawasan Pesisir Diperketat, Antisipasi Corona

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved