Penelitian Terbaru, Corona Dapat Menyebar dalam Kondisi Hangat & Lembab, Bantah Penelitian Awal
Hal itu diungkapkan oleh para ilmuwan yang menemukan 'penyebaran super' di Cina.
Studi itu mengungkapkan 89 persen dari mereka melaporkan demam dan 78 persen melaporkan batuk.
"Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa tingkat penularan virus secara signifikan melemah di lingkungan dengan suhu dan kelembaban tinggi," tulis tim peneliti.
“Namun, dilihat dari hasil penelitian ini, penularan SARS-CoV-2 (COVID-19) tidak menunjukkan tanda-tanda melemahnya dalam suhu hangat dan lembab,”tambahnya.
“Sebanyak delapan orang yang menggunakan atau bekerja di kolam pemandian mengalami gejala dalam waktu 6 hingga 9 hari setelah mereka mengunjungi kolam pemandian, menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat menyebar dan menyebabkan infeksi di lingkungan seperti itu,” ungkap peneliti.
“Rute transmisi juga dapat berupa percikan cairan atau kontak pernapasan, tetapi hasil kami menunjukkan bahwa transmisi kluster SARS-CoV-2 masih dapat muncul di lingkungan dengan suhu dan kelembaban tinggi,” tambahnya.
"Hasil ini memberikan petunjuk epidemiologis potensial untuk virus corona COVID-19 ini,” tutupnya.
Tim peneliti mengatakan studi mereka dibatasi oleh kurangnya detail tentang rute transmisi untuk semua pasien di kolam pemandian itu.
Penelitian ini telah dipubikasikan di Jurnal JAMA Network Open pada 30 Maret 2020. (*)