Update Corona di Bireuen
Gedung Diklat Cot Batee Geuleungku untuk Karantina Warga Bireuen Pulang dari Luar Daerah & LN
Gedung yang dibangun dengan uang rakyat yang mencapai miliaran rupiah itu, akan digunakan untuk karantina warga
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Nur Nihayati
Gedung yang dibangun dengan uang rakyat yang mencapai miliaran rupiah itu, akan digunakan untuk karantina warga
Laporan Ferizal Hasan I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen, membersihkan gedung Diklat di Cot Batee Geulungku, Pandrah, Bireuen, Selasa (31/3/2020).
Sebelumnya gedung diklat milik Pemerintah Aceh tersebut, sudah lama tidak difungsikan dan telah ditumbuhi semak belukar.
Setelah dibersihkan, gedung yang dibangun dengan uang rakyat yang mencapai miliaran rupiah itu, akan digunakan untuk karantina warga Kabupaten Bireuen yang baru pulang dari luar daerah dan luar negeri (LN).
Hal itu dalam upaya mencegah penyebaran atau wabah virus corona (Covid-19) di Kabupaten Bireuen.
• Pesawat Wings Air Kurangi Terbang ke Nagan Raya, Ini Penyebabnya
• Begini Kondisi Terakhir Upaya Pemadaman Api di Kebun Kelapa Sawit & Karet di Langsa yang Terbakar
• Sepinya Banda Aceh Setelah Masuk Jam Malam, Pusat Perdagangan Seketika Bubar
Pantauan Serambinews.com, pembersihan gedung diklat tersebut melibatkan ratusan anggota TNI dari Kodim 0111/Bireuen dan Batalyon Raider Khusus 113/Jaya Sakti, serta anggota Polisi di jajaran Polres Bireuen.
Selain itu, juga melibatkan ASN/PNS Pemkab Bireuen, kantor Camat Pandrah dan Simpang Mamplam, serta petugas pemadam kebakaran dan masyarakat sekitar gedung diklat tersebut.
Tampak juga Plt Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH MSi, Kapolres AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi, Dandim 0111/Bireuen, Letkol Inf Zainal Abidin Rambe SSos dan Danyonif Raider Khusus 113/Jaya Sakti, Letkol Inf Robbi Firdaus, serta beberapa anggota DPRK Bireuen.
Plt Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani kepada Serambinews.com mengatakan, gedung diklat tersebut memiliki sekretariat dan 80 kamar tidur.
Setiap kamar terdapat 3 hingga 4 tempat tidur dan lengkap kamar mandi, sehingga mampu menampung sekitar 250 warga.
"Setiap kamar akan dipasang AC, sehingga warga yang akan dikarantina nantinya akan lebih aman dan nyaman," terang Muzakkar. (*)