WHO Sebut Epidemi Virus Corona di Asia Masih Jauh dari Kata Selesai, Ini Alasannya
Virus corona telah menginfeksi 858.669 penduduk dunia serta merenggut 42.151 nyawa.
Takeshi juga memperingatkan bahwa untuk negara-negara yang melihat penurunan kasus, mereka tidak boleh lengah, atau virus mungkin datang kembali.
Penasihat teknis WHO, Matthew Griffith mengungkapkan bahwa WHO meyakini negara manapun aman tidak aman dari ancaman virus ini.
Pasalnya, bagaimana pun virus Corona akan menyebar ke mana-mana.
"Negara-negara dan wilayah-wilayah telah mengonfirmasi kasus, wabah terus bermunculan di tempat-tempat baru dan kasus impor tetap menjadi perhatian," kata Griffith.
Griffith mengutip kasus-kasus seperti di Singapura dan Korea Selatan dari orang-orang yang bepergian ke luar negeri.
Griffith mengatakan bahwa fokus epidemi sekarang berada di Eropa, tetapi itu kemungkinan akan bergeser ke daerah lain.
Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Virus Corona atau COVID-19 memperlihatkan betapa buruknya sistem dan layanan kesehatan dunia.
Hingga memaksa negara-negara untuk mengambil pilihan yang sulit untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Pandemi virus corona COVID-19 saat ini sedang menguji sistem kesehatan di seluruh negara di dunia.
Hal ini di karenakan meningkatnya permintaan yang cepat terhadap fasilitas kesehatan.
Serta petugas kesehatan yang kewalahan dan tidak dapat bekerja secara efektif.
WHO menilai saat ini negara sedang di uji oleh virus corona yang memperlihatkan betapa buruknya sistem kesehatan dunia, mulai dari langkanya alat tes, masker, hingga APD.
Banyak dari para tenaga medis bekerja dengan alat yang terbatas dan pasien yang tidak mendapatkan alat ventilator.
Hingga petugas medis yang kelelahaan, bahkan berujung pada kematian akibat terus menerus bekerja dan terpapar virus.
Cina, Amerika, Italia, Spanyol, Jerman, Iran dan negara lainnya mengalami kewalahan yang luar biasa dalam menghadapi serangan virus mematikan ini.