Virus Corona Serang Dunia

Korea Utara Klaim Bebas Corona, Jenderal AS tak Percaya, Pembelot Sebut Banyak Kematian di Sana

Korea Utara, hingga Jumat (3/4/2020) belum melaporkan satu pun kasus infeksi virus corona.

Editor: Zaenal
AFP/KCNA VIA KNS/STR
Gambar yang diambil pada 9 Maret 2020, dan dirilis pada 10 Maret 2020 oleh kantor berita Korea Utara KCNA, memperlihatkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melihat latihan serangan gabungan di lokasi yang dirahasiakan.(AFP/KCNA VIA KNS/STR) 

"Kami telah melakukan langkah-langkah pencegahan dan ilmiah seperti inspeksi dan karantina untuk semua personel yang memasuki negara kami dan mengisinfeksi semua barang secara menyeluruh, serta menutup perbatasan dan memblokade jalur laut dan udara," terang Pak lagi.

Hampir 200 Tentara Korut Tewas Karena Corona, Kelakuan Kim Jong Un Justru Bikin Geleng-geleng Kepala

Korut Ngaku Tak Ada Kasus Corona, Tapi Ada yang Sebut 10.000 Warga Terinfeksi Diisolasi

Jenderal AS Tak Percaya

Namun Komandan PasukanAmerikaSerikat (AS) di Korea, Jenderal Robert Abrams, menyatakan tidak percaya terhadap klaim tersebut.

“Tidak mungkin Korea Utara tidak memiliki kasus virus corona. Itu adalah klaim yang mustahil berdasarkan semua informasi intelijen yang telah kami lihat," ujarJenderal Robert Abrams, dalam wawancara dengan CNN dan Voice of America, Jumat (3/4/2020).

Namun ia tidak bersedia mengungkapkan berapa banyak warga Korea Utara yang terinfeksi virus mematikan itu.

"Berapa banyak? Saya tidak bisa memberitahu Anda, tetapi saya tahu tindakan mereka selama sekitar 30 hari di Februari hingga awal Maret, militer mereka dikarantina,” katanya.

Sementara itu, para ahli telah memperingatkan bahwa Korea Utara sangat rentan terhadap virus karena sistem perawatan kesehatan yang lemah.

Selain itu, ada beberapa pembelot menuduh Pyongyang menutup-nutupi wabah virus corona di negara tersebut.

Hal tersebut menimbulkan keragu-raguan tersendiri mengingat jumlah kasus positif Covid-19 telah menyentuh lebih dari 1 juta kasus.

Choi Jung-hun, mantan dokter Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan pada 2012, mengatakan bahwa ia mendengar ada banyak kematian di Korea Utara.

Namun, pihak berwenang tidak mengatakan bahwa itu disebabkan oleh virus corona.

Sebagai bagian dari antisipasi penyebaran virus corona, ribuan rakyat dan ratusan orang asing termasuk diplomat telah dilakukan isolasi.

Selain itu, Pemerintah Korea Utara juga mendesak warganya agar mematuhi arahan otoritas kesehatan setempat.

Pyongyang, yang dikenai berbagai sanksi internasional atas program-program rudal nuklir dan balistiknya, juga meminta bantuan terkait virus corona.

Pada Februari lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan telah menyediakan 1.500 alat tes diagnostik atas permintaan Korea Utara karena risiko yang berkelanjutan dari Covid-19 yang baru.

Tak Dimakamkan, Korea Utara Jadikan Mayat Manusia untuk Pupuk Tanaman

Dunia Sedang Berperang Lawan Corona, Korea Utara Malah Lakukan Uji Coba Rudal

Dunia Masih Mencengkam Karena Corona, Pasar Wuhan Kembali Jual Kelelawar dan Hewan Liar Lainnya

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved