Virus Corona Serang Dunia
Korut Ngaku Tak Ada Kasus Corona, Tapi Ada yang Sebut 10.000 Warga Terinfeksi Diisolasi
Klaim Korea Utara bahwa tidak seorang pun di negara itu telah terinfeksi virus corona menimbulkan keraguan banyak pihak.
Penulis: Said Kamaruzzaman | Editor: Said Kamaruzzaman
Korut Ngaku Tak Ada Kasus Corona, Tapi Ada yang Sebut 10.000 Warga Terinfeksi Diisolasi
Laporan Said Kamaruzzaman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pak Myong-su, Direktur di Kantor Pusat Anti-epidemi Darurat Pusat Korea Utara (Korut), mengatakan kepada kantor berita AFP, Jumat (3/4/2020), “Tidak ada satu orang pun yang terinfeksi dengan virus corona baru di negara kami sejauh ini."
"Kami telah melakukan langkah-langkah pre-emptive dan ilmiah seperti inspeksi dan karantina untuk semua personel yang memasuki negara kami dan sepenuhnya mendisinfeksi semua barang, serta menutup perbatasan dan memblokir jalur laut dan udara," kata Pak Myong-su, sebagaimana dilansir bbc.com, Jumat (3/4/2020).
Klaim Korea Utara bahwa tidak seorang pun di negara itu telah terinfeksi virus corona menimbulkan keraguan banyak pihak, khususnya pada saat negara lain sedang berjuang mengurangi kematian massal akibat virus tersebut.
• Dunia Sedang Berperang Lawan Corona, Korea Utara Malah Lakukan Uji Coba Rudal
• Kim Jong Un Tak Pakai Masker Awasi Latihan Perang Korea Utara, Corona Telah Bunuh 180 Tentara Korut
• Kim Jong Un Ancam Pejabatnya Jika Virus Corona Infeksi Korea Utara: Ada Konsekuensi Serius
Apalagi tetangga mereka, Korea Selatan, masih berupaya keras menghentikan penularan. Begitu juga Cina dengan tingkat kematian sampai kini lebih dari 3.305 orang.
Seorang komandan militer AS di Korea Selatan mengatakan, klaim ini tidak benar. Dia menyebutnya hal yang “mustahil".
Seorang ahli Korea Utara mengatakan kepada BBC, ada beberapa kasus penularan virus di Korea Utara, meskipun tidak sampai terjadi wabah massal. Saat ini ada lebih dari satu juta kasus virus korona di seluruh dunia dan 53.069 kematian, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins.
Jenderal AS Robert Abrams, Kepala Pasukan militer AS di Korea Selatan, mengatakan, tidak benar bahwa Korea Utara tidak memiliki kasus virus.
• Arab Saudi Tutup Penuh Mekkah dan Madinah Cegah Wabah Corona, Jam Malam Mulai Berlaku 24 Jam
“Saya bisa memberi tahu Anda bahwa itu adalah klaim yang mustahil berdasarkan semua informasi yang telah kami dapat," katanya dalam wawancara bersama dengan situs berita CNN dan VOA.
Begitupun, Robert tak bisa memastikan berapa jumlah kasusnya. Oliver Hotham, redaktur pelaksana situs berita spesialis, NK News, yakin bahwa Korea Utara memiliki kasus virus corona.
"Sangat tidak mungkin tidak ada kasus karena berbatasan dengan Cina dan Korea Selatan. (Terutama dengan Cina), mengingat jumlah perdagangan lintas batas dan hubungan ekonomi, saya benar-benar tidak paham bagaimana mungkin mereka dapat mencegahnya, " kata Hotham.
Korea Utara memang bergerak jauh lebih cepat melawan virus daripada banyak negara lain di kawasan itu.
Pada akhir Januari, mereka sudah menutup perbatasannya dan kemudian mengkarantina ratusan orang asing di ibukota Pyongyang. Selama waktu itu, jumlah kasus di Cina tumbuh secara eksponensial.
Sebuah laporan NK News menunjukkan, Korut telah menempatkan sebanyak 10.000 warga di ruang isolasi. Diperkirakan sekitar 500 lainnya masih dikarantina.
Fyodor Tertitskiy, seorang peneliti senior di Universitas Kookmin, juga menambahkan bahwa Korea Utara saat ini terus menjalankan kampanye propaganda, mengajarkan orang bagaimana mencegah penyebaran virus. (*)