Sosok
Simak Perjuangan Nadya, Mahasiswi Cantik Asal Aceh di Tengah Pandemi Covid-19 di Perancis
Tak hanya itu, pemerintah Perancis juga telah menutup sekolah, universitas dan semua tempat umum kecuali supermarket, bank, dan apotik.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nur Nihayati
Sehingga sampai saat ini, Nadya mengaku tidak ada kendala yang berarti, kecuali koneksi internet yang terkadang sedikit menghambat.
“Beberapa pelajaran yang harus dilakukan di laboratorium juga terpaksa dit unda hingga kondisi kembali am an.
Beberapa ujian juga dilaks anakan secara online dan dipan tau langsung oleh para dosen melalui kamera laptop masing ma sing siswa,” kata gadis kelahiran 15 Juli 1998.
Nadya juga mengaku mendapat bantuan makanan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris.
Paket yang diberikan untuk masing-masing mahasiswa berupa satu kilogram beras, tujuh bungkus mi instan, masker SFM empat buah, sarung tangan tiga pasang, dan hand gel satu botol.
“Hingga saat ini, kondisi di d aerah Limoges masih kondusif. Kita masih bisa pergi berbelan ja ke supermarket terdekat asa lkan membawa surat keterangan.
Warga juga masih diperbolehka n untuk olahraga satu jam per hari, dengan syarat hanya dalam radius satu kilometer dari rumah dan harus sendiri,” pungkas putri sulung dari Zainal Bakri dan Marzaini.(*)