Update Corona di Abdya

Banyak Warga Sembunyikan Riwayat Perjalanan, Baru 553 Orang Terdata, Sebagian Besar dari Malaysia

Data terakhir mencapai 553 orang, mereka diharuskan menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari sejak tiba di kediaman.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
DOK BPBK ABDYA
Petugas kesehatan di posko pemeriksaan Lembah Sabil, Abdya memeriksa suhu tubuh awak penumpang angkutan umum dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. 

Dua warga yang sudah dikeluarkan dari daftar ODP masing-masing satu warga salah satu desa di Kecamatan Kuala Batee pulang dari Malaysia, dan satu lagi warga salah satu desa di Kecamatan Blangpidie pulang dari Jakarta.

Kedua warga tersebut dikeluarkan dari daftar ODP karena masa inkubasinya sudah selesai setelah menjalani isolasi diri selama 14 hari, kondisi kesehatannya membaik.

Sedangkan dua warga yang masih terdaftar dalam ODP adalah satu warga salah satu desa di Kecamatan Babahrot, pulang dari Malaysia. Satu lagi warga dari salah satu desa di Kecamatan Susoh, mudik dari Banda Aceh.

Masih banyak belum terdata

Sementara keterangan diperoleh Serambinews.com, warga perantauan yang mudik sebenarnya lebih dari data 553 orang, karena masih banyak yang belum terdata.

Warga perantauan yang sulit di data, terutama mereka yang pulang dengan jasa boat dari Malaysia kemudian mendarat di kawasan Tanjung Balai, Sumut. Lalu, mereka pulang melalui jalur darat ke Abdya.

“Mereka sepertinya tidak mau didata. Padahal, pendataan dilakukan untuk pemeriksaan kesehatan,” kata sebuah sumber.

Setiap warga dari luar daerah masuk Kabupaten Abdya, memang dilakukan pemeriskaan suhu badan di Posko Pemantauan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya di Desa Kaye Aceh, Kecamatan Lembah Sabil, atau daerah perbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan.

Akan tetapi, menurut keterangan ada warga perantauan dalam pemeriksaan di lokasi posko menyembunyikan riyawat perjalanan mereka.

Padahal, riwayat perjalanan sangat perlu dijelaskan kepada petugas sehingga diketahui apakah yang bersangkutan punya riwayat perjalanan ke daerah zona merah (ditemukan positif Corona) atau tidak.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved