Viral, Video Tangis Histeris Karyawan karena Di-PHK, Presiden KSPI Sebut Sebab PHK Secara Umum

Video itu diposting oleh akun twitter @wawat_kurniawan, Selasa (7/4/2020) dan sudah ditonton sebanyak 35,8 ribu tayangan serta diretweet 1.447 kali

Editor: Mursal Ismail
twitter @wawat_kurniawan
Video Tangis Histeris Karyawan salah satu perusahaan karena Di-PHK 

Video itu diposting oleh akun twitter @wawat_kurniawan, Selasa (7/4/2020) dan sudah ditonton sebanyak 35,8 ribu tayangan serta diretweet sebanyak 1.447 kali.

Laporan Yeni Hardika | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Beredar di twitter, sebuah video Tik Tok berdurasi 44 detik memperlihatkan momen isak tangis karyawan di lingkungan tempat mereka bekerja.

Video itu diposting oleh akun twitter @wawat_kurniawan, Selasa (7/4/2020) dan sudah ditonton sebanyak 35,8 ribu tayangan serta diretweet 1.447 kali.

Dalam video, terlihat puluhan karyawan berada di sebuah ruangan.

Mereka menangis dan saling memeluk satu sama lainnya.

Ada di antara mereka yang duduk di lantai sambil mengusap air mata.

Fasilitas Isolasi Sudah Tersedia pada Setiap Kecamatan di Aceh Besar

Sebagian Aceh Diprediksi Masih akan Dilanda Hujan Hingga Tiga Hari ke Depan, Ini Data BMKG

Terjebak Covid-19 di Apartemen Amerika Serikat

Tapi beberapa lainnya terlihat seperti menyemangati rekannya.

Isak tangis mereka terdengar sangat keras dan tersedu.

Menurut keterangan yang tertulis pada akun yang memposting video itu, disebutkan bahwa karyawan itu telah di-PHK oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

Disebutkan, pemutusan hubungan kerja itu dilakukan oleh Mall Ramayana yang berlokasi di Depok.

Dari hasil penelusuran Serambinews.com di kolom komentar, salah satu netizen yang mengaku sebagai staf pusat dari Ramayana mengatakan bahwa PHK lebih banyak dilakukan terhadap SPG dan konsinyasi.

"Maaf saya orang pusat di Ramayana, ini yang diputus lebih banyak SPG dan Konsinyasi, bukan orang Ramayana," tulis akun twitter @BazarMd mengomentari postingan dari @wawat_kurniawan.

Dikatakan pula, saat ini sebanyak 50 toko dari mall tersebut masih dibuka di Indonesia.

Ada yang ditutup, namun bukan secara permanen.

Melainkan ditutup sementara karena virus Corona.

Tidak diketahui pasti kapan peristiwa itu terjadi.

Namun dampak Corona semakin mempengaruhi sektor perekonomian hingga menyebabkan beberapa perusahaan mengambil kebijakan PHK karyawan.

Dilansir dari kompas.com, di DKI Jakarta, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi telah mencatat sebanyak 162.416 kaum buruh mengalami PHK dan dirumahkan akibat pandemi Covid-19.

Para buruh itu berasal dari 162.416 perusahaan, dengan rincian 30.137 pekerja dari 3.348 perusahaan di-PHK.

Sementara 132.279 pekerja dari 14.697 perusahaan dirumahkan tanpa upah.

Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal , empat faktor yang menyebabkan perusahaan harus mengambil kebijakan PHK bagi karyawannya.

Hal ini sebagaimana dikutip dari kompas.com. 

Pertama, ketersediaan bahan baku di industri manufaktur yang mulai menipis.

Khususnya bahan baku yang berasal dari negara importir, seperti Cina dan negara-negara lain yang juga terpapar virus Corona.

Kedua, melemahnya rupiah terhadap dollar.

Ketiga menurunnya kunjungan wisatawan ke Indonesia yang dapat mempengaruhi tempat-tempat wisata, restoran, hotel, maupun tempat-tempat lainnya.

Terakhir, anjloknya harga minyak dan indeks saham gabungan yang menyebabkan menyebabkan APBN tidak terealiasi.

Dengan demikian, bantuan sosisal akan kurang terealisasi karena pendapatan negara bekurang. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved