Suara Parlemen
Anggota DPR RI, Kadafi: Guru Kreatif Jadi Solusi Pendidikan Masa Covid-19
Anggota Komisi X DPR-RI, Dr Muhammad Kadafi, mengakui kendala yang dialami sejumlah sekolah memang tak dapat terhindarkan.
Ia mengatakan bahwa tidak semua guru menguasai teknologi informasi dan tidak semua siswa memiliki seluler.
“Para orang tua yang tidak melek teknologi juga stress dengan pendidikan online,” kata Rofiudin.
Sementara Kepala Sekolah SMA N 1 Slawi, Mimik Supriyatin, mengatakan di antara para guru juga ada yang kurang mampu memenej waktu, karena secara fisik dan mental memang belum siap.
“Selain itu, guru dan siswa yang belajar di rumah juga terlibat dengan kegiatannya di rumahnya, misalnya membersihkan rumah, mengurus keluarga seperti memasak dan lainnya,” katanya.
Adapun Sekretaris Eksekutif Komisi Pendidikan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), RP TB Gandhi Hartono SJ, mengatakan fakta pada proses pelaksanaan pembelajaran daring ini adalah guru sulit menjelaskan materi bahan ajar dan siswapun sulit mengerti yang diberikan oleh guru.
“Maka yang terjadi guru lebih banyak memberi soal latihan (drilling) lewat WhatsApp (WA) atau telpon.
Hanya sebagian kecil guru sangat bersemangat, kreatif dan mau belajar (sesama guru) dan berusaha menciptakan pembelajaran online learning yang menarik,” katanya.
Karena itu, para pemangku sekolah itu mengajukan sejumlah solusi.
Misalnya, Gandhi Hartono meminta DPR melobi para pemangku jasa provider jaringan seluler untuk membuka jaringan lebih luas ke daerah.
Selain itu, mereka minta aplikasi gratis untuk mendukung proses pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.
Para guru di daerah juga butuh modul modul pembelajaran, pelatihan-pelatihan virtual.
Kadafi mengatakan segera berupaya mencari solusi bagi para guru ini.
“Namun yang perlu kita sadari bersama, bahwa kondisi ini terjadi memang disebabkan masalah pandemic Covid-19.
Jadi memang kita perlu bersama-sama bekerjasama dan bersatu mencari ide-ide kreatif untuk memperkaya proses pendidikan,” katanya. (*)