Berita Aceh Tenggara

Jatah Urea Bersubsidi di Agara Dipangkas, Ini Penjelasan Kadistan

Namun, pada bulan Maret 2020, adanya surat pemberitahuan pengurangan kuota mereka 1.500 ton lebih.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Nur Nihayati
KOMPAS.COM
Pupuk Urea 

Namun, pada bulan Maret 2020, adanya surat pemberitahuan pengurangan kuota mereka 1.500 ton lebih.

Laporan Asnawi Luwi |Aceh Tenggara 

SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Jatah urea bersubsidi di Aceh Tenggara dari kuota 5.600 ton dipangkas sehingga turun menjadi 4.000 ton lebih.

Ekses pengurangan urea ini berdampak besar terhadap petani dan terancam gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara, Asbi SE, kepada Serambinews.com, Rabu (8/4/2020) mengatakan, pupuk urea bersubsidi jatah per Januari 2020 kuota Agara mencapai 5.600 ton per tahunnya.

Namun, pada bulan Maret 2020, adanya surat pemberitahuan pengurangan kuota mereka 1.500 ton lebih.

Viral, Kenal Lewat Aplikasi Kencan, Pas Ketemuan, Wanitanya Kena Tipu, Harus Bayar Tagihan Makan

Nanti Malam Supermoon, IAIN Lhokseumawe tak Gelar Pengamatan, Ini Sebabnya

Istri, Anak & Ayahnya Positif Corona, Warga Malaysia Ini Ucap Semoga Ini Bukan Lambaian Terakhir

Pengurangan urea bersubsidi ini berdampak terhadap para petani di Aceh Tenggara yang bakal terancam gagal panen dan produksi panen menurun sehingga petani jadi rugi," ujar Asbi. 

Biasanya panen petani untuk komoditi padi Aceh Tenggara per hektare mencapai 7 ton, namun, kini turun jadi 6 ton perhektar, tanaman jagung perhektare mencapai 9 ton, kini anjlok jadi 7 ton perkhektar.

Luas lahan sawah 8.663 hektare dan lahan jagung 19.700 hektar.

Menurut Asbi, sebenarnya, kuota urea mereka saja penuh disalurkan mencapai 5.600 ton belum juga cukup untuk petani di Agara.

Apalagi adanya pengurangan dan ini bakal berdampak besar terhadap petani apalagi saat ini Covid-19 juga mempengaruhi perekonomian masyarakat miskin.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved