Virus Corona

Dua Bayi di Inggris Taklukkan Virus Corona yang Menyerang Dirinya

Orang tua kedua bayi itu mendesak orang tua lain untuk mengawasi anak-anak mereka selama masa-masa yang tidak pasti ini.

Editor: Taufik Hidayat
China Press
Bayi dipasangi pelindung wajah yang biasa dipakai petugas medis untuk melindunginya dari virus corona Covid-19. 

Laporan Agus Ramadhan

SERAMBINEWS.COM – Virus corona yang menyerang dunia saat ini tak henti-hentinya menjangkiti manusia.

Hingga kini, Jumat (10/4/2020), virus itu telah menjangkiti lebih dari 1.6 juta jiwa dan 95 ribu orang dilaporkan meninggal.

Virus corona tak pandang bulu dalam menginfeksi korbanya, baik muda, tua, bahkan bayi yang tak berdosa sekali pun.

Sebuah kisah datang dari Inggris, dua bayi menjadi korban ganasnya virus corona tersebut.

Keduanya menjadi pasien termuda di Inggris yang masih berusia enam dan tujuh minggu.

Mason Atton yang berasal dari Chesterfield, Inggris, berusia enam minggu ketika dia mengalami demam tinggi dan merengek 'berjam-jam'.

Kemudian, Ava da Silva Jules, yang berasal dari London, berusia tujuh minggu yang demam tinggi dan mulai mengi.

Keduanya  kemudian dilarikan ke rumah sakit bulan Maret lalu.

Dokter spesialis membantu perawatan keduannya dan setelah beberapa minggu dirawat, keduanya telah dinyatakan pulih.

Malansir dari Newsner, Jumat (10/4/2020) orang tua kedua bayi itu mendesak orang tua lain untuk mengawasi anak-anak mereka selama masa-masa yang tidak pasti ini.

Mereka juga meminta orang tua untuk secara khusus mengawasi tanda-tanda virus yang mematikan pada anaknya.

"Jangan dengarkan siapa pun yang mengatakan bahwa virus corona hanya dapat menjangkiti orang dewasa, virus itu juga dapat menginfeksi bayi,” kata ayah Mason, Shaun Atton.

Awalnya Mason dianggap menderita bronkitis.

Namun, ketika ia dibawa ke rumah sakit dan menjalani tes untuk Covid-19.

Dokter menyatakan bahwa Mason positif Covid-19.

"Itu sangat membuat kami terkejut," kata Shaun.

“Dokter anak mendengarkan saran dari dokter lain tentang cara merawatnya karena penyakitnya sangat baru,"katanya.

Sementara itu, Ibunda Ava, Vania da Silva tidak bisa bersama anakanya karena dirinya harus mengisolasi diri karena batuk yang terus-menerus.

“Tidak bisa menemani putri saya ketika ia pergi ke rumah sakit adalah hal terburuk dalam hidup saya,” kata Vania

"Aku tidak bisa tidur, aku tidak bisa makan, aku sangat khawatir. Aku nangis terus menerus," tuturnya.

Bayi Ava yang berusia tujuh minggu mulai menjadi lesu beberapa hari setelah ibunya menderita batuk terus-menerus.

“Ketika saya memberi tahu petugas media bahwa saya memiliki gejala [Covid-19], mereka memakai semua alat pelindung diri untuk memeriksa Ava,”kata Vania.

Ketika petugas medis memutuskan untuk membawa Ava ke rumah sakit,  Vania tidak diizinkan untuk pergi bersamannya dengan alasan memiliki gejala covid-19.

“Jadi hanya ayahnya, Ashleigh yang bisa pergi bersama Ava” kata Vania

Ibu Ava menceritakan bahwa dokter mengira Ava menderita meningitis virus tetapi Ava dilakukan dites untuk virus covid-19.

“Hasil tesnya positif dan suami saya, Ashleigh menangis ketika dia memberi tahu saya melalui telepon,” ujarnya

"Aku merasa hancur, terutama karena aku tidak bisa bersamanya," ungkapnya.

Ava dirawat selama dua malam dan telah diperbolehkan meninggalkan RS pada hari berikutnya.(*)

Viral, Dokter di Israel Pasang Foto Diri di APD Agar Pasien Mengenali Mereka

VIDEO - Anies Berlakukan PSBB, Bagi yang Melanggar Akan Didenda Rp 100 juta

Viral, Seorang Nenek Menolak Pemberian Sembako untuk Diberi Ke yang Lebih Membutuhkan

VIDEO - Shalat Jumat Berjamaah di Lhokseumawe Masih Tetap Berlangsung

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved