Update Corona di Aceh
Ingin Pastikan Kesiapan Pemerintah Aceh Tanggani Covid-19, DPRA Bentuk Satgas
“Aceh memiliki 13 rumah sakit rujukan hari ini. Kita ingin pastikan sudah siap tidak rumah sakit tersebut, APD (alat pelindung diri) nya bagaimana?"
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
“Aceh memiliki 13 rumah sakit rujukan hari ini. Kita ingin pastikan sudah siap tidak rumah sakit tersebut, APD (alat pelindung diri) nya bagaimana? dokter dan tenaga medisnya bagaimana?" kata Dahlan.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Pencegahan dan Penanganan Covid-19.
Satgas yang dipimpin Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin itu dibentuk berdasarkan Keputusan Pimpinan DPR Aceh Nomor 3/P-I/2020 yang di dalamnya terdiri atas 22 anggota DPRA.
Pada rapat perdana Tim Satgas bersama anggota semua fraksi, Kamis (9/4/2020), kemarin, Dahlan menyampaikan bahwa tim ini dibentuk untuk mengawasi kerja pencegahan dan penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh.
DPRA, kata Dahlan, ingin memastikan sejauh mana langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Aceh dalam penanganan Covid-19.
“Aceh memiliki 13 rumah sakit rujukan hari ini. Kita ingin pastikan sudah siap tidak rumah sakit tersebut, APD (alat pelindung diri) nya bagaimana? dokter dan tenaga medisnya bagaimana?" kata Dahlan.
Dalam rapat tersebut, Satgas Covid-19 DPRA juga menyusun beberapa agenda yang akan dilaksanakan.
• Dianggap Terlalu Sering Buat Kontroversi, ICW Desak Jokowi Copot Yasonna Laoly sebagai Menkumham
Mulai dari rapat dengan Satgas Covid Provinsi Aceh, koordinasi dengan forkopimda plus, hingga memastikan kondisi di lapangan.
Agenda kerja tersebut, lanjut Dahlan, merupakan penjabaran dari hasil rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRA pada 23 Maret 2020.
Menurut Ketua DPRA, Satgas Covid-19 DPRA ini nantinya akan dibagi ke dalam beberapa tim untuk melaksanakan tugas-tugas pengawasan.
"Agenda pertama satgas ini adalah melakukan pertemuan dengan Satgas Covid-19 Provinsi Aceh yang diketuai langsung oleh Plt Gubernur Aceh," ujar Dahlan.
Pihaknya ingin memastikan kondisi pintu masuk Aceh, baik jalur laut, darat, dan udara, kesiapan rumah sakit berserta tenaga kesehatan, serta kesiapan pelaksanaan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes swab di Aceh.
Baik di Laboratorium Kesehatan Universitas Syiah Kuala maupun di Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan yang berada di Aceh Besar.
• RSUD dr Fauziah Terima APD Bantuan Warga Tionghoa Bireuen, Berikut Jenisnya
"Hal yang tidak kalah pentingnya yang ingin dipastikan oleh satuan tugas DPRA adalah kesiapan Pemerintah Aceh dalam penanganan dampak sosial dan ekonomi," sambung politisi Partai Aceh itu.