Update Corona di Lhokseumawe

Terkait Larangan Jualan Daging Meugang di Tengah Covid-19, Begini Tanggapan Tokoh Pemuda Lhokseumawe

Ia menganggap kebijakan, tersebut merupakan proses tindakan menyelamatkan warga kota dari penyakit global Covid-19.

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Nurul Hayati
For. Serambinews.com
Abdul Gani Haitamy, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota lhokseumawe. 

Ia menganggap kebijakan, tersebut merupakan proses tindakan menyelamatkan warga kota dari penyakit global Covid-19.

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE – Di tengah kondisi darurat terkait dampak virus Corona yang sedang melanda seluruh Wilayah Aceh, sebagian pedagang mulai merasakan sulitnya berdagang karena sepi pembeli.

Begitu juga dengan imbauan pemerintah yang terus melarang berbagai aktivitas keramaian, baik di tempat umum atau pun di pasar.

Baru-baru ini Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, mengimbau dan melarang  pedagang daging meugang agar tidak berjualan saat memasuki hari meugang nanti.

Karena pada saat itu puncak pembeli daging meugang pasti ramai, sehingga rawan penyebaran virus.

Salah satu tokoh pemuda di Lhokseumawe, Abdul Gani Haitamy selaku Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota lhokseumawe, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Lhokseumawe.

Ia menganggap kebijakan, tersebut merupakan proses tindakan menyelamatkan warga kota dari penyakit global  Covid-19.

Polres Nagan Raya Sumbang Darah 30 Kantong, Kapolres Ikut Donor

Pemko Lhokseumawe sangat cepat tanggap dalam menyikapi dan terus melakukan langkah-langkah pencegahan di seluruh Kota Lhokseumawe.

Dengan pola menguncurkan dana dan turun ke lapangan, untuk memastikan telah terbentuknya posko covid-19 di setiap desa.

Walikota Suaidi Yahya selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19, terus memantau warga untuk memastikan terjaga dari virus itu.

Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan melarang pedagang hewan meugang.

Diakui, memang hari besar tradisi meugang sulit sekali dipisahkan dari budaya masyarakat Aceh.

Namun, dalam kondisi Covid 19 ini merupakan suatu kondisi yang harus di sesuaikan.

Karena untuk menjaga seluruh masyarakat dari bahaya penularan Corona yang bila terinfeksi dapat menjatuhkan korban yang terlalu banyak.

Yaman Umumkan Kasus Virus Corona Pertama Sehari Setelah Gencatan Senjata

 “Pemerintah punya kewenangan untuk mengeluarkan instruksi, untuk tahun ini agar pedagang musiman daging untuk menjaga semua masyarakat dari pandemi Corona ini makanya dilarang, sebagai bentuk upaya pencegahan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, upaya pencegahan dapat dilakukan oleh pemerintah setiap saat, untuk memastikan masyarakat terlindungi dan terjaga.

Salah satunya yaitu dengan mengeluarkan instruksi.

Dalam hal ini pemuda muhammadiyah sangat mendukung pemerintah Kota Lhokseumawe, terkait setiap tindakan pencegahan.

 “Ya secara ekonimi pasti berdampak, ini lah konsekuensi pedagang dalam kondisi darurat. Maka pemerintah harus cepat mengeluarkan instruksi supaya pedagang musiman itu  mengetahui dari awal. Sehingga mereka bisa saja mengurungkan niat nya untuk jualan pada hari meugang,” imbuhnya.

"Bila pun tidak mengindahkan instruksi pemerintah, berarti sangat resiko bagi sendiri tidak bisa disalahkan pemrintah", demikian Abdul Gani. (*)

Ingin Mengetahui Keberhasilan Proses Belajar Siswa dari Rumah, Kemenag Aceh Lakukan Survei

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved