Anak Krakatau Meletus, Dunia Sempat Terguncang Akibat Letusan Krakatau 1883
Letusan gunung Krakatau 1883 sebagai salah satu letusan gunung berapi yang dahsyat dan berbahaya dalam sejarah bencana di Indonesia.
Akibat letusan Gunung Krakatau
Pada saat letusan Krakatau 1883, Pulau Krakatau bersama badan Gunung Krakatau runtuh yang diikuti pula oleh runtuhnya Gunung Danan dan Perbuatan ke dasar laut.
Runtuhnya badan gunung inilah yang menimbulkan gelombang besar (tsunami) yang maha dahsyat.
Efek tsunami dari letusan menyebabkan Gunung Krakatau menjadi sangat berbahaya dan mematikan.
Setelah letusan Krakatau, luas Pulau Krakatau menjadi tinggal 10,5 km² dan meninggalkan kaldera berdiameter 5 km di atas permukaan laut.
Besarnya material yang dimuntahkan oleh Krakatau, seperti magma yang terbawa oleh ombak tsunami, memberi gambaran tentang bahaya gunung berapi di wilayah laut.
Tsunami yang diiringi oleh energi magma dan batuan panas telah menewaskan sekitar 36.000 jiwa disertai hancurnya berbagai pondasi penopang kehidupan masyarakat, seperti perkebunan, pertanian, pertenakan, pasar, dan fasilitas umum atau infrastruktur lainnya.
Perubahan Iklim Akibat letusan Gunung Krakatau
Dalam bukunya 100 tahun meletusnya Krakatau, Hakim menjelaskan bahwa akibat letusan Krakatau menjadikan perubahan iklim yang drastis berupa pendinginan global.
Letusan hari pertama pada 26 Agustus petang dan letusan hari kedua pada 27 Agustus 1883, Hujan abu yang menyembur di pagi hingga siang hari menyebabkan suasana hari menjadi kelam dan suhu turun hingga mencapai 7 derajat celcius.
Tertutupnya langit bumi oleh debu vulkanik juga menyebabkan air hujan sedikit mencapai bumi. Air hujan yang jatuh pun membawa serta debu vulkanik yang tidak dapat digunakan untuk kebutuhan air minum maupun untuKelaparan dan Penyakit Dampak bencana Krakatau berupa berkurangnya pasokan air bersih dan pangan karena kekeringan dan gagal panen telah menyebabkan kelaparan dan wabah penyakit pada penduduk lokal semakin meluas.k menyiram tanaman.
Korban Jiwa
Terjangan gelombang tsunami mencapai 30 mil atau kurang lebih 48,28 Km. Banyak penduduk yang akan mengungsi akhirnya juga tewas karena diterpa oleh hempasan tsunami. Diperkirakan lebih dari 30.000 ribu orang menjadi korban dalam peristiwa ini.
Setelah terjangan gelombang tsunami, wilayah Selat Sunda dari pantai hingga puluhan kilometer ke pedalaman menjadi rata. Banyak desa dan kota yang hancur, ditambah dengan infrastruktur yang rusak berat.
Kelaparan dan Penyakit
Dampak bencana Krakatau berupa berkurangnya pasokan air bersih dan pangan karena kekeringan dan gagal panen telah menyebabkan kelaparan dan wabah penyakit pada penduduk lokal semakin meluas. (*)
