Update Corona di Aceh
Setelah Pangkas Jadwal Penerbangan, Kini Bandara SIM hanya Beroperasi 10 Jam
PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan penyesuaian jam operasional 12 bandara guna optimalisasi layanan dan mendukung pencegahan penyebaran Covid-19
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nasir I Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan penyesuaian jam operasional di 12 bandara guna optimalisasi layanan dan mendukung pencegahan penyebaran Covid-19.
Salah satu bandara yang ditutup yaitu Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar.
Di tengah pandemi Covid-19, bandara-bandara tersebut diputuskan supaya beroperasi dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan kondisi normal.
Untuk Bandara SIM Beroperasi selama 10 jam sehari, yaitu mulai pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB, sebelumnya jam operasional pukul 06.00-22.00 WIB.
Kebijakan ini berlaku selama 10 hari, 5-15 April 2020.
• Tak Ada Gejala, 1 Calon Perwira Polisi Positif Covid-19 Berdasarkan Hasil Rapid Test dan Uji Swab
Kebijakan tersebut juga telah mendapat persetujuan dari regulator dengan diterbitkannya Notice to Airmen terkait jam operasional bagi masing-masing bandara.
President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, meski jam operasional dipersingkat namun bandara-bandara itu akan tetap siaga untuk mengantisipasi sejumlah penerbangan dalam kondisi khusus.
• Ketua BKMT Aceh Dyah Erti Idawati Serahkan Bantuan APD untuk IDI dan Bagikan Masker di Pasar
“Jam operasional di 12 bandara dipersingkat di tengah pandemi Covid-19.
Namun demikian PT Angkasa Pura II tetap siaga apabila ada pesawat yang mengalami kendala teknis dan operasional dan membutuhkan bandara untuk mendarat.
Kami juga siaga jika ada penerbangan terkait medis dan penerbangan logistik khususnya yang mengangkut sampel infection substance Covid-19,” ujarnya.
“Selain itu, bandara juga tetap dibuka jika ada pesawat yang terpaksa mendarat di luar jam operasional bandara karena misalnya ada keterlambatan keberangkatan di titik origin dan lain sebagainya,” ujar Muhammad Awaluddin.
Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan, dipersingkatnya jam operasional dapat menjaga aspek kesehatan traveler dan personel bandara.
• Lapas di Manado Terbakar, Napi Teriak Lempar dan Serbu, Satu Orang Terkena Tembakan Petugas
“Pada masa penuh tantangan akibat mewabahnya Covid-19 ini yang paling utama adalah kesehatan dan keselamatan traveler serta personel bandara.
Kami sudah melakukan penyesuaian pola operasional dan penyesuian jam operasional sehingga memungkinkan diterapkannya konsep work from home dan physical distancing bagi personel operasional di bandara,” jelas Muhammad Awaluddin.