Viral, Tunawisma di Malaysia Dipangkas Massal

Otoritas Malaysia memperpanjang pemberlakuan larangan perjalanan dan pergerakan, atau yang secara resmi disebut Gerakan Kontrol Order (MCO)

Editor: Nur Nihayati
https://twitter.com/fadhlia_nuur/status/1247540590138425347
Para tunawisma digunting rambutnya 

 Otoritas Malaysia memperpanjang pemberlakuan larangan perjalanan dan pergerakan, atau yang secara resmi disebut Gerakan Kontrol Order (MCO)

Laporan Firdha Ustin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH- Untuk mengurangi penyebaran Covid-19, Negara Malaysia telah mengambil kebijakan memperpanjang masa pembatasan wilayah (lockdown) terhitung sejak 18 Maret sampai dengan 18 April 2020.

Otoritas Malaysia memperpanjang pemberlakuan larangan perjalanan dan pergerakan, atau yang secara resmi disebut Gerakan Kontrol Order (MCO)

Salah satu kekhawatiran terbesar selama MCO adalah kenyataan bahwa ada begitu banyak orang tunawisma di Malaysia yang membutuhkan bantuan.

Cara Menyimpan Daging dan Sayur Agar Tahan Lama Selama Pandemi Corona

Korea Selatan Melaporkan 91 Orang Kembali Positif Virus Corona untuk Kedua Kalinya

Daftar Harga iPhone Bulan April 2020 Terbaru: iPhone 7 Plus hingga iPhone Xr

Selama masa pandemi Covid-19 saat ini, kini Pemerintah Malaysia telah membuat kebijakan untuk merawat para gelandangan di Malaysia agar terhindar dari virus corona dan tidak berada di jalanan.

Untuk melindungi mereka agar terhindar dari wabah Covid-19, mereka tidak hanya mendapatkan kebutuhan sandang dan pangan saja melainkan pemerintah juga membantu membersihkannya.

Sebagaimana yang di unggah oleh Menteri Wilayah Persekutuan, Tan Sri Annuar Musa di halaman twitternya, @AnnuarMusa, pada Selasa, (7/4/2020) lalu.

Tampak para pria, wanita, dan anak-anak tunawisma ini mendapatkan potongan rambut untuk membantu kebersihan mereka.

Hingga kini, postingan itu telah disukai 31,5 ribu kali dan telah di retweet sampai 18,6 ribu kali oleh warganet.

Dalam unggahannya ia menulis, “Hari ini, semua tunawisma bergiliran untuk digunting rambutnya. Mereka terlihat lebih rapi, seperti yang Anda lihat dari foto sebelum dan sesudah,”

Annuar Musa juga mengunggah foto-foto pihak berwenang yang sedang membagikan selimut kepada para tunawisma.

Meskipun terlepas dari tindakan kebaikan, banyak netizen yang khawatir akan kesejahteraan orang-orang tunawisma setelah masa MCO berakhir.

“Apakah mereka harus kembali ke jalan?,” tanya seorang netizen.

Warganet lainnya berharap apabila masa MCO ini telah berakhir, para tunawisma ini akan dilibatkan untuk mengikuti program pelatihan.

Sebelumnya, pemerintah Malaysia telah membuat kebijakan untuk merawat para gelandangan agar terhindar dari virus corona dan tidak berada di jalanan.

Dilansir dari laporan the Star.com, kubus-kubus berwarna oranye telah didirikan di pusat-pusat gedung komunitas di Petaling Jaya untuk tempat tinggal sementara para tunawisma.

Annuar Musa mencatat bahwa upaya ini khusus untuk mereka yang telah tinggal di pusat-pusat komunitas.

Sebelumnya,  Annuar Musa  membagikan foto-foto para tunawisma yang tinggal di tempat penampungan.

Para Tunawisma terlihat berbaring di kasur tunggal yang diatur di lantai, masing-masing terpisah satu meter.

“Alhamdulilah, arahan saya untuk memasang bilik untuk para tunawisma dengan cepat dilakukan. Saya akan berusaha menyediakan selimut setelah ini, ”katanya melalui tweet @AnnuarMusa, pada Senin (6/4/2020).

Bilik oranye terang dipasang di pusat-pusat komunitas untuk tuna wisma di KL.

Hingga kini tercatat sudah ada lebih dari 600 orang tunawisma yang tinggal di tempat penampungan saat ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved