Update Corona di Abdya

675 Warga Abdya Pulang Kampung, ODP tak Bertambah, Wanita Diduga Positif Virus Corona Masuk PDP

Pendataan warga perantauan yang mudik dilakukan petugas di 13 puskesmas di Abdya.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
DOK BPBK ABDYA
Petugas kesehatan posko pemeriksaan Lembah Sabil atau lokasi pintu masuk Kabupaten Abdya dari arah Medan, Sumut, memeriksa suhu tubuh awak penumpang angkutan umum dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, Minggu (29/3/2020) 

Pendataan warga perantauan yang mudik dilakukan petugas di 13 puskesmas di Abdya.

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Warga Kabupaten Abdya di perantauan yang pulang kampung (pulkam) terus meningkat selama pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Data terakhir yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Abdya, warga Abdya yang pulkam sudah mencapai 675 orang.  

“Mereka yang baru mudik diharuskan menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari sejak tiba di kediaman,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes kepada Serambinews.com, Minggu (12/4/2020).

Safliati yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya, menjelaskan dari sembilan kecamatan setempat, warga perantauan yang terbanyak pulkam adalah Kecamatan Susoh 202 orang.

Disusul, Kecamatan Tangan-Tangan 116 orang, Kuala Batee 115 orang, Jeumpa 67 orang, Blangpidie 57 orang, Lembah Sabil 45 orang, Manggeng 35 orang.

Daya Beli Rendah, Pembeli Tawar Sapi di Bawah Harga Normal

Link Live Streaming MotoGP Virtual Race II Malam Ini Pukul 20.00 WIB, Menanti Aksi Valentino Rossi

Pemkab Bireuen Cabut Jam Malam, Protokol Tanggap Darurat Cegah Corona Masih Berlaku

Kemudian Kecamatan Babahrot 20 orang dan Setia 18 orang.

Dari 675 warga yang mudik, 276 orang di antaranya masih menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Sedangkan 399 orang sudah selesai menjalani isolasi di rumah.

Hasil pantauan petugas puskesmas, mereka dalam keadaan sehat. 

Dari 276 warga pulkam yang masih menjalani isolasi mandiri.

Terbanyak di Kecamatan Tangan-Tangan 91 orang, Susoh 61 orang, Lembah Sabil 30 orang, Kuala Batee 29 orang, Blangpidie 19 orang.

Selanjutnya Kecamatan Jeumpa 15 orang, Manggeng 12 orang, Setia 10 orang, dan Babahrot 9 orang. 

Safliati lebih lanjut menjelaskan, sebanyak 675 warga Abdya mudik selama pandemi Virus Corona.

Mereka sebelumnya bekerja sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di luar negeri, rata-rata dari Malaysia.     

Sedangkan dari dalam negeri adalah rata-rata mahasiswa dan pekerja terutama pulang dari Jakarta, Bandung, Semarang dan sejumlah daerah di Indonesia, termasuk dari Medan dan Banda Aceh.    

Pendataan warga perantauan yang mudik dilakukan petugas di 13 puskesmas di Abdya.

Pendataan itu dilakukan berdasarkan laporan masyarakat, keuchik gampong/kepala desa, camat dan anggota muspika, termasuk partisipasi sejumlah anggota DPRK setempat.

Laporan  disampaikan ke Dinkes Abdya, kemudian menugaskan petugas medis di puskesmas-puskesmas  untuk memeriksa kesehatan yang pulkam di kediaman masing-masing.

Selama menjalani isolasi di rumah, petugas medis melakukan pemantauan kesehatan terhadap bersangkutan.

Jika dalam pemeriksaan ada gejala awal yang mengarah ke Covid-19, maka yang bersangkutan dimasukkan dalam daftar ODP (Orang Dalam Pemantauan).

Amatan Serambinews.com, meski warga perantauan yang pulang kampung terus meningkat, status ODP di daerah itu tidak bertambah, yaitu masih empat orang.

Dua di antaranya selesai pemantauan, yaitu 1 warga salah satu desa di Kecamatan Blangpidie dan 1 warga salah satu desa di Kecamatan Kuala Batee. 

Sedangkan 2 warga yang masih dalam proses pemantauan masing-masing 1 warga salah satu desa di Kecamatan Susoh dan 1 lagi warga salah satu desa di Kecamatan Babahrot. 

Kalau sebelumnya, status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) di Abdya masih kosong, sekarang tercatat satu warga masuk daftar PDP.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya, Safliati menjelaskan, 1 warga yang masuk PDP adalah seorang wanita, warga salah satu desa di Kecamatan Manggeng.  

Wanita berumur 46 tahun tersebut diduga postif Virus Corona merupakan hasil rapid test (tes cepat) yang ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan (RSUD TP) Abdya, Rabu (8/4/2020) lalu.

Wanita tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abdidin (RSU ZA) Banda Aceh, Rabu malam.

Menurut keterangan, guna memastikan dugaan positif Corona swab (cairan tenggerokannya) sudah diambil untuk diperiksa di Balai Besar Laboraturium Kesehatan Jakarta.   

Masyarakat diminta menunggu hasil pemeriksaan swab Balai Besar Laboraturium Jakarta, apakah yang bersangkutan benar positif atau sebaliknya negatif.

Dengan demikian masyarakat tidak panik, namun tetap waspada, hindari keramaian, jaga jarak dan sering cuci tangan pakai sabun. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved