Kabar Bahagia, Obat Covid-19 dari WHO Tunjukkan Hasil Menggembirakan
Dua pertiga dari pasien Covid-19 dengan kondisi parah mengalami peningkatan kondisi setelah menerima pengobatan Remdesivir tersebut.
Termasuk di antara mereka 6 dari 34 pasien yang menerima ventilator dan 1 dari 19 pasien tanpa ventilator.
Studi tunjukkan 32 pasien laporkan gejala sebagian besar seperti peningkatan enzim hepatik, diare, muncul ruam dan hipotensi (tekanan darah rendah).
• 5 Upaya Jokowi Selamatkan Nasib Karyawan Kena PHK Selama Wabah Corona, Termasuk Berikan Insentif
• Remaja Pedalaman Amazon Meninggal Positif Covid-19, Diduga Penularan dari Penambang Asing
Gejala ini lebih umum ada di pasien yang menerima ventilator untuk bernapas.
12 dari mereka mengalami gejala ini ditambah sindrom malfungsi organ, cedera ginjal parah dan hipotensi lagi.
Walaupun menunjukkan hasil menggembirakan, peneliti akui adanya batasan dalam penelitian ini karena jumlah sampel yang sedikit dan waktunya terbilang pendek.
Sampai saat ini remdesivir belum disetujui untuk dijual bebas di negara manapun.
Gilead Sciences sedang lakukan fase penelitian kedua dari tiga fase di area yang jumlah kasus Covid-19 tinggi seperti Amerika, Eropa dan Asia.
Mereka bertujuan untuk mendapatkan jawaban terkait pengobatan ini dalam waktu yang dipendekkan dari 10 hari menjadi 5 hari.
Dalam surat terbuka pada Sabtu, perusahaan sudah mengatakan pengujian klinis telah diluncurkan di seluruh dunia untuk tentukan apakah Remdesivir adalah pengobatan yang aman dan efektif untuk Covid-19.
Dua pengujian pertama dilakukan pada awal Februari di 10 rumah sakit di Wuhan.
Eksperimen dilakukan untuk pasien dengan gejala menengah hingga parah.
Perusahaan mengatakan mereka diberitahu bahwa studi pasien dengan gejala parah di China dihentikan karena pendaftaran terhenti.
Percobaan awalnya bertujuan untuk merekrut 452 kasus parah tetapi akhirnya melibatkan lebih dari 200 pasien, kata wakil menteri ilmu pengetahuan dan teknologi China Xu Nanping pada akhir Februari.
Penelitian ini tidak dapat merekrut pasien yang cukup terutama karena standar skrining yang ketat bahwa pasien yang telah menerima perawatan eksperimental lainnya dalam waktu 30 hari dari waktu mereka disaring akan dikeluarkan dari percobaan.
Hasil tes untuk kasus-kasus moderat di Wuhan diharapkan akan diumumkan pada 27 April.