Berita Aceh Barat

Dewan Aceh Barat Sebut Ada Orang Asing dari Kapal Naik ke Daratan, Vendor Membantah

ada laporan warga, bahwa baru-baru ini ditemukan adanya warga negara asing dari kapal pengangkutan batu bara sempat naik ke daratan

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/SA’DUL BAHRI
Direktur PT SIG Amiruddin menyerahkan dokumen para pekerja di kapal pengangkutan batu bara kepada Wakil Ketua DPRK Aceh Barat H Kamaruddin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRK di Meulaboh, Selasa (14/4/2020). 

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Wakil Ketua DPRK Aceh, Barat Ramli SE mengungkap ada laporan warga, bahwa baru-baru ini ditemukan adanya warga negara asing dari kapal pengangkutan batu bara sempat naik ke daratan.

Hal tersebut dinilai sangat dikhawatirkan oleh warga terkait penyebaran wabah virus corona yang sedang dilakukan pencegahan secara bersama dari semua sisi.

Sementara pihak pengelolaan kapal pengangkutan batu bara membantah bahwa dalam masa pencegahan Covid-19 tidak ada orang asing yang naik ke darat.

Di kapal tersebut banyak orang lokal yang telah mampu berbahasa asing atau bahasa inggris.

Mereka sering kali bercakap dalam bahasa inggris antara sesama, sedangkan orang asing mereka tetap di kapal.

Pemuda Meulaboh Cabut Laporan Kasus Video ‘Nyan Meulaboh

“Saya mendapat laporan dari mayasrakat, bahwa ada orang asing dari kapal yang naik ke darat.

Ini sangat membahayakan, dan sejauh mana dilakukan pengawasan menyangkut orang asing tersebut hingga mereka sempat naik ke darat,” ungkap Ramli SE, dalam kegiatan Rapat Dengan Pendapat (RDP) antara DPRK dengan pihak Vendor dan KKP, yang berlangsung di Kantor DPRK di Meulaboh, Selasa (14/4/2020).

Pertemuan tersebut dilakukan untuk mendengarkan kejelasan menyangkut dengan kesiapan pihak perusahaan dan KKP dalam menangkal pencegahan wabah corona di kapal agar tidak terjadi penyebaran Covid-19.

Sementara Samsi Barmi meminta kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19 untuk jujur dalam kondisi bagaimana pun.

Hal itu dimaksud agar setiap ada kendala, masalah dan kekurangan hendaknya bisa disampaikan baik kepada DPRK atau ke pihak terkait lainnya.

Sehingga setiap masalah bisa diselesaikan bersama tanpa harus ditutupi.

Kapolres dan Dandim Ingatkan Warga tidak Main Usir Pendatang di Nagan Raya

“Jika dalam penangan Covid-19 tidak ada kejujuran, kita khawatir wabah tersebut tidak bisa terbendung dengan baik atau menangkalnya.

Sehingga semua pihak yang terlibat kita harapkan harus bisa jujur,” harap Samsi Barmi.

Para Anggota DPRK Aceh Barat dalam dengar pendapat itu berkesimpulan tetap akan melakukan sidak secara diam-diam, yaitu tanpa pemberitahuan.

Hal itu dilakukan guna untuk memastikan kesiapan pengawasan dalam mencegah penyebaran virus corona.

“Kita menyimpulkan tetap akan melakukan sidak, ke kapal pengangkutan batu bara di laut.

Sejauh mana kesiapannya agar tidak meresahkan warga lainnya dengan keberadaan kapal asing atau kapal pengangkut batu bara tersebut,” tutup Kamaruddin, Wakil Ketua DPRK Aceh Barat yang bertindak sebagai pimpinan rapat dalam kegiatan tersebut.

Tim Gabungan Razia Warung di Meulaboh, Sosialisasi Gunakan Masker, Jaga Jarak Untuk Cegah Corona

Sementara Direktur PT Sari Internasional Group (SIG) Amiruddin, yang merupakan vendor PT Mifa Bersaudara sebagai pengelola pengangkutan batu bara dalam kesempatan tersebut menjelaskan, bahwa sejauh ini tidak ada warga asing yang  naik ke darat.

Ia yakin yang naik ke darat itu semua orang lokal bukan orang asing, dan mereka semua sudah pandai berbahasan inggris sehingga salah menilainya yang meduga orang asing.

Padahal bukan, dan mereka sering berbahasa inggris antara sesama pekerja lokal.

“Semua anak-anak kita yang bekerja di kapal hampir semua sudah pandai bahasa Inggris, dan mereka kerap berbahasa inggris antarasesama.

Sehingga warga salah melihat, dan itu kita pastikan bukan orang asing, tetapi anak-anak kita,” jelas Amiruddin.

Menyangkut dengan kesimpulan dewan untuk melaksanakan sidak ke kapal asing pihaknya mempersilakan tidak ada hambatan.

Istri Selamat, Suami Meninggal di Lokasi Pendulangan Emas Akibat Tertimpa Pohon di Aceh Barat

Namun sebaiknya, saran Amiruddin, bahwa jika ingin masuk ke dalam kapal asing harus ada koordinasi dengan pihak PT Mifa agar difasilitasi ke sana.

Sebab jika tidak ada koordinasi maka tidak dibenarkan untuk masuk ke dalam kapal asing tersebut yang sudah menjadi aturan.

“Kami mengapresiasi pihak DPRK yang sudah bergigih untuk pencegahan Covid-19 guna menyelamatkan warga Aceh Barat.

Saran saya jika ingin masuk ke kapal asing maka koordinasi dulu dengan Mifa agar dibolehkan masuk ke kapal asing tersebut.

Sebab jika tidak ada koordinasi maka tidak dibenarkan masuk ke dalamnya,” saran Amiruddin kepada dewan.

Baginya tidak ada persoalan untuk dilakukan sidak ke kapal.

Namun sejauh ini yang menjadi kewajiban dan sasaran untuk pencegahan penyebaran corona tetap dilakukan sebagai mana yang menjadi ketentuan.(*)

Beredar Video Kapolri Beri Tiket Perwira untuk Bripka Jerry, Polisi yang Kuburkan Jenazah Covid-19

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved