Update Corona di Aceh
Keprihatinan Tim Medis Jadi Isu Diskusi GBTMA dan PWI Aceh Terkait Covid-19
Dokter berbagai spesialis yang tergabung dalam wadah IDI Aceh dan berhimpun dalam Gerakan Bantu Tim Medis Aceh (GBTMA) menggelar diskusi terkait....
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Jalimin
Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dokter berbagai spesialis yang tergabung dalam wadah IDI Aceh dan berhimpun dalam Gerakan Bantu Tim Medis Aceh (GBTMA) menggelar diskusi terkait penanganan wabah covid-19 dengan Pengurus PWI Aceh, di Banda Aceh, Rabu (15/4/20).
Diskusi yang dibuka Sekretaris PWI Aceh, Aldin NL tersebut dipandu Ketua PWI Tarmilin Usman.
Dari PWI Aceh hadir juga Wakil Ketua Iranda Novandi, Bendahara Azhari, Ketua Siwo Imran Joni, Sekretaris DKP PWI Aceh Nasir Nurdin, dan sejumlah pengurus lain, di antaranya M Nasir Yusuf dan Legiono Tarigan.
Sedangkan dari kalangan dokter, diikuti Ketua GBTMA dr Nurkhalis, Ketua IDI Wilayah Aceh dr Syafrizal Rahman, Kabid APD GBTMA Nazaruddin, Humas GBTMA Syahrul Maulidi, dan dr Fathurrahmi selaku Wakil Ketua GBTMA.
“Bagi wartawan diskusi ini menjadi sangat penting untuk menyamakan persepsi dan bahasa dalam penyampaian informasi kepada publik terkait pandemi global covid-19 dan penanganan yang dilakukan,” kata Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman dalam sambutan pembukanya.
Menurut Tarmilin, berita terkait covid-19 harus bisa dikemas secara bijak hingga tidak memunculkan kecemasan dan kegaduhan di tengah masyarakat.
• Polresta Banda Aceh Tangkap Pria Tua Diduga Pengedar Sabu dan Amankan BB, Begini Kronologisnya
• CORONA - Ini 5 Instruksi Plt Gubernur Aceh tentang Mudik untuk Bupati/Wali Kota, ASN, dan Masyarakat
• Masyarakat di India Tolak Lockdown, Serang Polisi Pakai Pedang hingga Ada tangan Petugas yang Putus
Masyarakat, lanjutnya harus teredukasi dari setiap berita yang disajikan. “Karenanya peran para dokter termasuk IDI untuk membantu kerja wartawan sangat diharapkan,” lanjut Tarmlin.
Ketua GBTMA, dr Nurkhalis mengungkap tentang keprihatinan yang masih dihadapi tim medis selaku garda terdepan dalam penanganan kasus covid-19 di Aceh pada khususnya.
“Persoalan APD misalnya, masih menjadi isu utama mulai dari puskesmas hingga rumah sakit rujukan. Dokter spesialis paru dan penyakit dalam sudah kewalahan menangani kasus covid-19 ini,” ungkapnya.
“Pers diharapkan bisa terus menerus menyuarakan berbagai persoalan yang dihadapi secara bijak agar semua pihak yang terlibat dalam penanganan wabah bisa melaksanakan fungsi secara baik dan masyarakat merasa tenang,” lanjut Nurkhalis.
• 500 Sopir & Abang Becak di Abdya Terima Bantuan Keselamatan dari Polri 3 Bulan, Ini Nilai & Syarat
Sementara itu Ketua IDI Wilayah Aceh, Syafrizal Rahman menggambarkan, Aceh saat ini sama seperti Indonesia dua bulan lalu, saat wabah merebak di Wuhan, Tiongkok.
Syafrizal mengatakan, meski saat ini ada fakta menggembirakan di Aceh yaitu tidak ada lagi pasien positif namun bukan berarti kita sudah bebas dari ancaman.
“Kita semua harus waspada dan siaga. Apalagi sekarang ada kesan di masyarakat seolah-olah bencana sudah berakhir sehingga mengabaikan semua maklumat yang dikuarkan pemerintah. Euforia yang sangat membahayakan,” kata Ketua IDI Wilayah Aceh.
Penggalangan GBTMA
Ketua GBTMA, dr Nurkhalis didampingi humas-nya, Syahrul Maulidi secara khusus kepada Serambinews.com mengatakan, aksi penggalangan bantuan untuk tim medis Aceh masih terus berlanjut.
Menurut Nurkhalis, hingga saat ini pihaknya sudah menyalurkan donasi dari GBTMA untuk wilayah Aceh Besar yaitu Puskesmas Montasik, Darul Imarah, Seulimuem, Indrapuri, Ingin Jaya, dan Lambaro Angan. Sedangkan untuk Kota Banda Aceh bantuan disalurkan untuk Puskesmas Meuraxa.
Untuk wilayah Aceh Timur untuk PKM Simpang Ulim, Idi Rayeuk, Darul Aman, Julok, Peureulak, Peureulak Timur, Peureulak Barat, dan Sungai Raya.
Wilayah Bener Meriah, untuk PKM Lampahan, Singah Mulo, Pante Raya, Bandar, dan Buntul Kemumu.
Wilayah Pidie Jaya untuk PKM Jangka Buya, Meureudu, Trienggadeng, Bandar Baru, dan Bandar Dua.
“Sedangkan untuk wilayah Aceh Utara ada 12 Puskesmas penyalurannya disesuaikan oleh IDI Aceh Utara,” kata Humas GBTMA, Syahrul Maulidi.
Selain untuk Puskesmas, bantuan juga sudah disalurkan untuk RSJ Aceh dan RSUD Nagan Raya.
Khusus untuk RSUDZA, bantuan yang sudah disalurkan meliputi baju APD hazmat 200 buah, faceshield 50 buah, penutup kepala 30 kotak, sarung tangan 10 kotak.
Berikutnya masker bedah 50 kotak, masker N95 21 buah, masker kain untuk anak-anak 90 buah, masker kain untuk dewasa 130 buah, kacamata pelindung 9 buah, dan susu beruang 30 botol.
“Penggalangan akan terus kita lakukan dan terima kasih atas donasi yang telah diberikan oleh berbagai kalangan,” pungkas Nurkhalis.(*)
• VIDEO - Dokter Islam Asal Pakistan Dapat Pujian dari Warga Amerika Serikat
• VIRAL Babi Disuntik Virus Corona dan Dijadikan Makanan untuk Babi Lainnya, Ini Alasannya
• Ada Tiga Mega Duel UFC pada Bulan Mei, Khabib Nurmagomedov Tak Ada Dalam Daftar