Breaking News

Sempat Nol Kasus Kematian, China Tiba-tiba Cantumkan 1.290 Kasus Kematian Akibat Corona, Ada Apa?

Angka kematian tersebut merupakan angka kematian baru hasil koreksi atas data kematian sebelumnya.

Editor: Amirullah
www.serambitv.com
Penyebaran penyakit baru di Tiongkok ini bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek di negara itu, ketika jutaan orang akan pulang ke kota asal mereka dari kota-kota lain untuk merayakan liburan. Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa penyakit ini dapat menyebar lebih jauh. 

Selain itu angka kematian yang meningkat berasal dari korban-korban yang meninggal tidak di rumah sakit.

Selain itu, juga karena faktor keterlambatan dan pelaporan salah.

Adanya kesalahan informasi terkait angka kematian di China juga disebabkan oleh kesulitan mendapat informasi yang akurat dari rumah sakit swasta.

Jumlah total kasus di kota berpenduduk 11 juta orang juga meningkat 325 menjadi 50.333, terhitung sekitar dua pertiga dari total 82.367 kasus di China yang diumumkan.

Sebelumnya, Donald Trump bahkan sempat skeptif tentang jumlah kematian di China akibat Covid-19.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump curiga terhadap China lantaran tidak transparan tentang jumlah korban akibat wabah virus corona atau Covid-19.

"Apakah Anda benar-benar percaya bahwa angka-angka di negara yang luas ini, disebut China, dan mereka memiliki sejumlah kasus dan kematian tertentu, apakah ada yang benar-benar percaya akan hal itu?" kata Trump seperti dikutip Reuters.

Sementara, beberapa ahli percaya angka kematian di banyak negara lain juga tidak menunjukkan angka sebenarnya.

Sebab, beberapa orang yang meninggal karena Covid-19 tanpa diuji atau pergi ke rumahsakit, jadi tidak termasuk dalam penghitungan.

Hingga Jumat (17/4/2020), angka kematian di Kota Wuhan, China akibat Covid-19 berjumlah 3.869 orang.

Kota tempat virus corona pertama kali muncul akhir tahun lalu ini menambahkan 1.290 kematian akibat Covid-19 dari sebelumnya sebanyak 2.579 orang meninggal per Kamis (16/4) lalu.

Seiring tambahan angka kematian di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China pun merevisi jumlah orang meninggal akibat virus corona secara nasional pada Jumat (17/4) menjadi 4.632 orang.

Revisi tersebut mengikuti spekulasi yang beredar luas, bahwa jumlah kematian akibat virus corona di Wuhan secara signifikan lebih tinggi dari yang pemerintah setempat laporkan.

BREAKING NEWS - Seorang Warga Gayo Lues Positif Corona, Kini Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

VIDEO - Viral Bocah Bergelantung di Kabel PLN Setinggi 15 Meter

Nasi Dogang, Tradisi Masyarakat Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil Antisipasi Rawan Pangan

Gejala Baru Virus Corona

Gejala virus corona kini tak hanya identik dengan sesak napas dan batuk.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved