Sempat Nol Kasus Kematian, China Tiba-tiba Cantumkan 1.290 Kasus Kematian Akibat Corona, Ada Apa?
Angka kematian tersebut merupakan angka kematian baru hasil koreksi atas data kematian sebelumnya.
Hal ini awalnya dilaporkan oleh British Rhinological Society dan American of Otolaryngology pada akhir Maret 2020 lalu.
Dalam laporan tersebut bukti anekdotal yang menunjukkan indera penciuman dan pengecap menjadi gejala Covid-19.
Namun, terkait hal ini para tenaga medis masih mempelajari bagaimana virus corona dapat menyebabkan hal tersebut.
Nyeri Otot
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga menyampaikan salah satu gejala virus corona adalah myalgia atau nyeri otot.
Brendan McLaughlin (28), seorang penjaga keamanan di Holy Name Medical Center di Teaneck, New Jersey merasakan pusing sebelum demam, kedinginan, dan nyeri otot.
Ia kemudian pergi ke ruang gawat darurat di rumah sakit tempatnya bekerja dan berpikir mungkin terserang flu.
Tes virus corona menunjukkan hasil positif. McLaughlin mengaku tak pernah merasa begitu sakit dalam hidupnya.
Tak Bergejala
Seperti diketahui, saat ini gejala virus corona ada juga yan tidak memiliki gejala.
Di Indonesia, Orang Tanpa Gejala (OTG) sudah menjadi tanda bagi orang bergejala Covid-19.
Hal ini lebih berbahaya karena kebanyakan orang tidak akan mengetahui apakah orang tersebut terkena virus corona atau tidak.
(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria)
Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Sempat Nol Kasus Kematian Akibat Covid-19, China Kembali Cantumkan 1.290 Kasus Kematian, Ada Apa?