Jalan Abdya-Galus Amblas

Lintas tengah Aceh yang menghubungkan Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya (Abdya) menuju Terangun, Gayo Lues (Galus)

Editor: hasyim
FOTO IST
Badan jalan di Km 17 lintasan Ie Mirah, Babahrot, Abdya menuju Terangun, Gayo Lues longsor sehingga sangat membahayakan bagi pengendara. Foto direkam Jumat (17/4/2020). 

* 12 Meter Badan Jalan di Km 17 Longsor ke Jurang

BLANGPIDIE - Lintas tengah Aceh yang menghubungkan Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya (Abdya) menuju Terangun, Gayo Lues (Galus), mengalami longsor pada kilometer (Km) 17 sejak beberapa hari terakhir. Badan jalan sepanjang 12 meter amblas ke jurang sehingga sangat membahayakan bagi pengendara yang melintas.

Namun begitu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Abdya, Amiruddin yang dihubungi Serambi, Minggu (19/4/2020), mengaku, belum mendapat laporan atau informasi tentang longsornya badan jalan di Km 17 lintas Ie Mirah, Babahrot-Terangun, Galus. “Besok (Senin hari ini-red), saya minta TRC (tim reaksi cepat) turun ke lokasi untuk melihat kondisi longsor, apakah mungkin ditangani darurat atau tidak,” kata Amiruddin. Ia melanjutkan, peristiwa longsor tersebut juga akan segera dilaporkan kepada dinas terkati di Provinsi Aceh.     

Sebelumnya, Kepala Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Blangpidie, Syukramizar kepada Serambi, Jumat (17/4/2020) malam, menjelaskan, pihaknya yang melintasi kawasan tersebut menyaksikan badan jalan di Km 17 mengalami longsor. Lokasi longsor, sebut dia, pada turunan pengunungan atau sekitar 1 Km sebelum jembatan Pucok Krueng Sapi. “Longsor badan jalan di Km 17 itu sangat membahayakan bagi pengguna jalan. Jika tak hati-hati, kendaraan bisa terjungkal ke jurang,” kata Syukramizar.

Ia menerangkan, lokasi jalan yang longsor tersebut masuk kawasan Kecamatan Babahrot, Abdya. Bahu jalan sekitar 12 meter, papar dia, jatuh bersama 5 meter badan jalan ke dalam jurang dalam, di mana di bawahnya terdapat aliran sungai kecil. Menurut Syukramizar, kondisi tersebut sangat berbahaya karena tidak jauh dari titik badan jalan longsor terdapat tikungan. Sehingga titik longsor di lokasi kurang jelas terlihat pengemudi kendaraan roda empat saat menuruni tanjakan. “Sedikit saja salah, kendaraan bisa masuk ke dalam jurang yang kondisinya menganga,” ungkap Syukramizar yang mengaku baru pulang tugas memantau kondisi hutan di kawasan tersebut.

Informasi yang didapat Serambi dari Kepala BKPH Blangpidie menyebutkan, penyebab longsor badan jalan di lintas tengah Aceh tersebut diduga akibat tingginya curah hujan di kawasan itu, dalam beberapa hari terakhir. Saat hujan turun, akses jalan pada turunan itu berubah menjadi lintasan air yang tumpah dari tebing gunung. Air yang mengalir deras kemudian mengerus bahu dan badan jalan di lokasi, sehingga amblas ke dalam jurang.

“Badan jalan di lokasi terancam putus jika peristiwa longsor tidak segera ditangani, terlebih lagi saat ini curah hujan tinggi,” ulasnya. “Jika ini terjadi atau menjadi kenyataan, maka hubungan transportasi darat lintas tengah antardua kabupaten, Abdya dan Galus menjadi lumpuh,” pungkas Syukramizar.

Bukan Peristiwa Pertama

Sementara itu, peristiwa longsornya lintas tengah Aceh yang menghubungkan Abdya dengan Gayo Lues (Galus), bukan yang pertama kali terjadi. Sebagai catatan, bahwa jalan dari Ie Mirah, Babahrot, Abdya menuju Terangun, Galus itu memang rawan longsor, terutama antara Km 12 sampai Km 18 atau menjelang tanjakan Gunung Singgah Mata. Pada setiap peristiwa longsor selalu mengakibatkan terputus transportasi darat selama beberapa hari.

Padahal, lintasan yang menerobos gugusan Bukit Barisan sepanjang sekitar 119 Km itu menjadi rute bagi warga Kabupaten Gayo Lues memasarkan hasil pertaniannya ke pasar Abdya, terutama cabai merah dan tembakau. Selain itu, jalan ini juga mejadi akses utama bagi sebagian pelajar asal ‘Negeri Seribu Bukit’ itu yang menuntut ilmu di luar Gayo Lues.

Sebaliknya, warga Abdya memakai jalur tersebut  untuk mengangkut bahan kebutuhan pokok, termasuk ikan basah guna dipasarkan ke Terangun, Galus. Tak heran, rute yang sebenarnya cukup berat dilalui dikarenakan masih dihiasi tanjakan terjal maupun turunan tajam dan rawan longsor di beberapa titik tersebut, tetap ramai dilintasi masyarakat dua kabupaten itu.(nun)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved