Berita Aceh Utara
Begini Pengakuan Korban saat Angin Kencang Terjang Matangkuli Aceh Utara
Akibat kejadian itu, tujuh kedai, satu rumah, dan masjid rusak parah diterjang angin kencang.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Akibat kejadian itu, tujuh kedai, satu rumah, dan masjid rusak parah diterjang angin kencang.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Sejumlah korban histeris ketika angin kencang menyapu atap kedai dan rumah mereka di kawasan Desa Matang Peusangan Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, Minggu (19/4/2020) sekira pukul 17.15 WIB.
Akibat kejadian itu, tujuh kedai, satu rumah, dan masjid rusak parah diterjang angin kencang.
Masing-masing Warung kopi milik Ridwan (45), bengkel sepeda motor milik Khabir (42) kedai jualan kelontong milik Muhammad (55), usaha jualan kelontong milik Muzamir (37).
Kemudian Apotek milik Fakhrul Siddik (37), kedai jualan sayur Saudah (47), kedai jualan kelontong Aiyub (55) dan atap rumah Sulaiman (60).
Selain itu, atap Majid Babul Khairat dari seng juga ikut disapu angin.
• Bolehkah Makan dan Niat Puasa Ramadhan Ketika Sudah Waktu Imsak? Begini Jawaban Ustaz Masrul Aidi
• Unimal Berikan Kuota Internet Untuk Mahasiswa Belajar Online, Berikut Syaratnya
• Harimau Sumatera yang Terekam Kamera di Subulussalam Juga Berkeliaran di Kebun Warga Desa Bawan
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, sesaat sebelum kejadian tersebut kawasan itu mulai hujan gerimis yang disertai petir yang menggelegar.
Kemudian warga yang sedang berbelanja berteduh ke dalam sejumlah kedai di lokasi tersebut.
Tiba-tiba, terjadi angin kencang dan guyuran hujan pun semakin lebat.
“Saat itu saya sedang melayani pembeli yang berbelanja. Tiba-tiba hujan deras dan suasana di dalam kedai semakin gelap.
Tapi sekejap mata kemudian menjadi terang dan saya baru sadar ketika butiran hujan menimpa kami, ternyata atap kedai sudah disapu angin,” ujar Mukhtariza (25) kepada Serambinews.com, Senin (20/4/2020).
Mukhtariza berjualan di kedai ayahnya, Aiyub. Setelah kejadian tersebut Mukhtariza tak bisa berjualan lagi, karena barang dalam kios ikut berserakan ketika disapu angin.
Selain itu, guyuran hujan yang lebat juga menyebabkan barang dalam kedai ikut basah.
“Hari ini kami sudah mulai perbaiki agar bisa jualan, apalagi jelang puasa,” kata Mukhtariza.
Ia menyebutkan sejumlah korban lainnya sempat histeris saat kejadian tersebut.
Mereka juga mengaku tak sadar atap kedainya sudah disapu angin, karena kejadiannya sangat cepat. (*)