Dampak Virus Corona
Kisah Hidup Cici, PSK di Hongkong yang Terimbas Virus Corona, Ukur Suhu Pelanggan Sebelum ke Kamar
Cici, seorang ibu muda yang memiliki dua anak, telah menjadi pekerja seks komersial (PSK) di Hong Kong selama sekitar empat tahun.
“Saya juga meminta mereka memakai masker dan mencuci tangan. Jika mereka menolak untuk memakai masker, saya akan menyuruh mereka pergi," ujarnya.
Ia selalu membersihkan kamarnya sebelum dan sesudah aktivitasnya itu.
Cici mengungkapkan bahwa ia mengalami ketakutan setiap pertemuannya dengan pelanggan.
"Saya juga tidak ingin pergi ke pusat karantina, karena saya akan semakin kehilangan penghasilan," kata penduduk asli Sichuan, China itu.
Namun terlepas dari semua tindakan pencegahan, Cici tahu dia mempertaruhkan nyawanya.
Seorang juru bicara untuk Zi Teng, sebuah kelompok bantuan untuk pekerja seks di Hong Kong, mengatakan bahwa sebagian besar pekerja seks telah melihat pendapatan mereka menurun sejak tahun lalu setelah demo protes anti-pemerintah terjadi pada bulan Juni.
Krisis virus corona telah memperburuk keadaan, karena banyak mengalami volatilitas pendapatan lebih lanjut dan kesulitan menemukan alat pelindung diri, seperti masker hand sanitizer.
“Beberapa dari mereka juga menghadapi kekerasan dari pelanggan. Banyak klien memakai masker dan akhirnya mencuri barang berharga atau menolak untuk membayar layanan,”kata juru bicara Zi Teng, Ann Lee.
Zi Teng memperkirakan ada lebih dari 100.000 pekerja seks di Hong Kong dan 90 persen di antaranya berasal dari Cina daratan dan sisanya sebagian besar berasal dari negara-negara Asia Tenggara serta Eropa Timur. (Serambinews.com/Agus Ramdhan)