Viral Medsos

Stres Karena Kandang Sempit, Seekor Harimau  Putih Tak Henti-Hentinya Berputar Membentuk Lingkaran

Tindakan harimau putih itu telah membuat prihatin para pengguna web Cina yang menyuarakan keprihatinan atas kondisi kesehatan kucing besar itu.

Editor: Taufik Hidayat
Express.co.uk
Gambar harimau yang terus-menerus berjalan dalam lingkaran tak berujung. 

SERAMBINEWS.COM – Seekor harimau putih yang malang di kebun binatang di Beijing, China tertangkap kamera berjalan dalam ruangan yang sempit, harimau itu terus-menerus berjalan dalam  lingkaran yang tak berujung.

Dilansir dari express.co.uk, tindakan berjalan berulang-ulang, yang telah membuat jejak yang dalam ke tanah kandangnya, diyakini sebagai respons psikologis dari harimau tidak bisa berkeliaran dengan bebas, dan dikurung di ruang yang sempit.

Tindakan harimau putih itu telah membuat prihatin para pengguna web Cina yang menyuarakan keprihatinan atas kondisi kesehatan kucing besar itu setelah rekaman video menjadi viral sejak hari Selasa, (21/4/2020) lalu.

Seorang netizen di platform media sosial Weibo menulis: "Tidak ada cukup ruang untuk harimau itu.”

"Harimau Itu sakit, sakit mental."

Yang lain berkata: "Harimau itu terlihat depresi."

Dr Sun Quanhui, seorang penasihat ilmiah senior di World Animal Protection China mengatakan bahwa kondisi kehidupan hewan di dalam fasilitas hewan Tiongkok menjadi perhatian.

“Hampir setiap kebun binatang di Cina, kita melihat hewan buas itu disimpan di dalam kandang semen atau di belakang jeruji besi, yang sampai batas tertentu dianggap sebagai perlakuan buruk,” ujar Dr Sun, dikutip dari express.co.uk.

Sementara kebun binatang, yang biasanya dijalankan oleh pemerintah daerah, cenderung diawasi lebih baik daripada taman satwa liar pribadi, kondisi kehidupan hewan masih mengkhawatirkan.

“Beberapa adalah spesies yang secara alami hidup dalam kelompok tetapi mereka sering diisolasi, yang juga menyebabkan mereka sangat tertekan secara psikologis,” katanya.

Negara ini memiliki undang-undang perlindungan satwa liar yang mengklasifikasikan satwa berdasarkan kelangkaannya, tetapi tidak ada undang-undang untuk memastikan hak-hak hewan lainnya.

Dia menyalahkan kurangnya undang-undang Tiongkok untuk menangani masalah ini secara memadai.(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Pemerintah Diminta Sediakan Pasar Murah Online di Aceh

Hukum Mengosok Gigi Ketika Berpuasa, Ini Penjelasan UAS

Tips Tetap Sehat Berpuasa Saat Pandemi Covid-19: Jangan Stres, Batasi Makanan Manis

Polres Bireuen Amankan Senpi dan 17 Amunisi  

Tabrak Kios, Ambulans Bawa PDP Masuk Parit  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved