Update Corona Dunia
China Kirim Tim Medis ke Korea Utara, Ada Apa?
Kim Jong Un diketahui memiliki masalah kesehatan, tetapi mereka tidak memiliki alasan untuk menyimpulkan bahwa Kim Jong Un sakit parah.
SERAMBINEWS.COM - China dilaporkan telah mengirim tim medisnya ke Korea Utara termasuk para ahli medis untuk memberi saran tentang kesehatan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Hal itu diungkapkan oleh tiga orang sumber yang mengetahui situasi tersebut.
Perjalanan para dokter dan pejabat China itu dilakukan di tengah desas-desus tentang kesehatan pemimpin Korea Utara.
Melansir dari Reuters, Sabtu (25/4/2020), sebuah delegasi yang dipimpin oleh seorang anggota senior dari Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis Tiongkok telah meninggalkan Beijing menuju Korea Utara pada Kamis (22/4/2020).
Departemen yang dikirim itu merupakan Departemen yang berurusan langsung dengan negara tetangga, Korea Utara.
Sumber-sumber yang dikutip oleh Reuters menolak untuk disebutkan namanya mengingat sensitivitas masalah ini.
Departemen Penghubung Internasional China tidak dapat dihubungi dan Kementerian luar negeri China tidak ingin berkomentar masalah ini.
Sebelumnya, media Daily NK, situs web yang berbasis di Seoul, melaporkan awal pekan ini Kim Jong Un tengah menjalani prosedur pemulihan pasca operasi kardiovaskular pada 12 April 2020 lalu.
Para pejabat pemerintah Korea Selatan dan seorang pejabat Cina dengan Departemen Penghubung menentang laporan-laporan yang menyatakan bahwa Kim dalam bahaya besar setelah operasi.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan mereka tidak menemukan tanda-tanda aktivitas tidak biasa di Korea Utara.
Pada hari Kamis (22/4/2020), Presiden AS Donald Trump juga mengecilkan laporan sebelumnya bahwa Kim Jong Un sakit parah.
"Saya pikir laporan itu tidak benar," kata Trump kepada wartawan, tetapi Trump menolak mengatakan apakah dirinya telah menghubungi pejabat Korea Utara.
Pada hari Jumat (23/4/2020), sebuah sumber Korea Selatan mengatakan kepada Reuters bahwa intelijen mereka mendapati bahwa Kim Jong Un masih hidup dan kemungkinan akan segera muncul ke publik.
Orang itu mengatakan bahwa dirinya tidak ingin berkomentar lebih jauh tentang kondisi Kim Jong Un saat ini atau keterlibatan Cina.
Seorang pejabat yang akrab dengan intelijen Amerika mengatakan bahwa Kim Jong Un diketahui memiliki masalah kesehatan, tetapi mereka tidak memiliki alasan untuk menyimpulkan bahwa Kim Jong Un sakit parah.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika tidak memberikan komentar apapun terkait hal ini.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, ketika ditanya tentang kesehatan Kim Jong Un di Fox News mengatakan,
"Saya tidak punya apa-apa yang bisa saya bagikan kepada Anda malam ini, tetapi orang-orang Amerika seharusnya tahu bahwa kami mengawasi situasi dengan sangat tajam. ” ujarnya.
Korea Utara adalah salah satu negara dunia yang paling menutup diri dan kesehatan para pemimpinnya dijadikan sebagai masalah keamanan negara.
Media pemerintah Korea Utara terakhir kali melaporkan keberadaan Kim Jong Un ketika dia memimpin pertemuan pada 11 April 2020.
Media pemerintah tidak melaporkan bahwa dia menghadiri sebuah acara yang menandai ulang tahun kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April 2020, ang merupakan hari penting di Korea Utara.
Kim Jong Un yang diyakini berusia 36 tahun, telah menghilang dari liputan di media pemerintah Korea Utara sebelumnya.
Pada 2014, dia menghilang lebih dari sebulan dan TV pemerintah Korea Utara kemudian menunjukkan dia berjalan dengan pincang.
Spekulasi tentang kesehatannya telah dipicu oleh kebiasaan merokoknya yang berat, kenaikan berat badan yang jelas sejak mengambil kekuasaan dan riwayat keluarga masalah kardiovaskular.
Ketika ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, menderita stroke pada tahun 2008, media Korea Selatan melaporkan pada saat itu bahwa dokter Cina terlibat dalam penanganan bersama dengan dokter Prancis.
China adalah sekutu utama Korea Utara dan jalur kehidupan ekonomi bagi negara yang terkena sanksi berat oleh AS.
Kim Jong Un adalah pemimpin turun-temurun generasi ketiga yang berkuasa setelah ayahnya Kim Jong Il meninggal pada 2011 karena serangan jantung.(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
• Kisah Koptu Ismail, Prajurit TNI yang Bangun 40 Toilet untuk Keluarga Miskin di Aceh Tamiang
• Pasien Positif Corona di Abdya tak Ada Riwayat Pergi ke Luar Daerah, Hanya Mengidap Penyakit Lambung
• Trending Twitter - Gaji 80 Juta Kena PHK saat Corona, Rumah Tangga Langsung Berantakan
• Resep Berbuka Puasa dengan Es Segar Simple dan Nasi Bakar Liwet, Begini Cara Buatnya
• Untuk Santapan Berbuka & Sahur, 7 Makanan Ini Sebaiknya Jangan Dipanaskan: Bisa Berubah jadi racun