Berita Pidie Jaya
Nelayan Pijay Tiga Hari Diawal Puasa tak Melaut, Ini Penyebabnya.
Mereka kembali melaut pada malam hari ketiga atau keempat puasa guna mencari nafkah untuk keluarga.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
Mereka kembali melaut pada malam hari ketiga atau keempat puasa guna mencari nafkah untuk keluarga.
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Ribuan nelayan di Pidie Jaya (Pijay) selama dua atau tiga hari diawal bulan suci Ramadhan lebih memilih untuk tidak beraktivitas melaut sebagaimana pada hari-hari biasanya.
Mereka kembali melaut pada malam hari ketiga atau keempat puasa guna mencari nafkah untuk keluarga.
Para pemilik boat atau para toke juga memberikan toleransi liburan aktivitas bagi para pekerja untuk menikmati masa istirahat bekerja selama dua atau tiga hari diawal puasa bersama para keluarga.
• Satu Sekolah tak Cair Dana Bos, Nomor Rekening Terketik NPWP
• Tim Medis Pantau Kesehatan Warga di Karantina
• Warga Berstatus ODP Ditelantarkan Usai Diperiksa, Begini Penjelasan Kadinkes Pidie
"Puluhan boat ukuran 7 Grosstone (GT) sejak meugang hingga hari ini masih ditambatkan di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Kuala Panteraja karena lazimnya pada awal bulan puasa untuk dua hingga tiga hari para nelayan memilik tidak melaut,"sebut ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pijay, Ir HM Bentara kepada Serambinews.com, Sabtu (25/4/2020).
Adapun tradisi liburan tak melaut dilakukan dua hari (H-2) sebelum Idul Fitri 1441 H hingga berlanjut selama sepekan.
Hal ini dilakukan selama perayaan lebaran guna menyambung silaturahmi dengan kerabat keluarga dan saudara dalam lingkungan.
“Jadi ini telah menjadi tradisi bagi ribuan nelayan yang pada umumnya memilih tidak melakukan aktifitas melaut, mulai dua hari menjelang hari raya Idul Fitri hingga tiga hari setelah Lebaran atau selama sepekan,” jelasnya.
Selain itu juga tradisi yang sama saat lebaran Idul Adha umumnya para nelayan memilih selama sepekan pasca lebaran juga tidak melaut, mulai hari pertama hingga hari keenam hari raya kurban.
Diakui, selama bulan Ramadhan aktivitas nelayan akan kembali dilakukan pada malam ketiga atau keempat kembali melaut untuk mencari ikan.
Hanya saja selama tiga pekan terakhir hasil tanggapan nelayan melimpah untuk jenis ikan jenis Jeurebok yaitu rata-rata 9 sampai 10 tong viber.
Sehingga harganyapun sangat murah yaitu Rp 2.000/kg sedangkan harga ikan tongkol masih dikisaran Rp 8.000/Kg dari sebelumnya Rp 15.000/Kg.
Termasuk juga harga ikan jenis dencis masih bertahan Rp 10.000/Kg demikian halnya ikan teri basah Rp 20.000/Kg,"ungkapnya. (*)