Persiraja Mania
Petarung dan Pekerja Keras, Kunci Ketangguhan Persiraja di Liga 1 2020
Disadari atau tidak, itu erat kaitannnya dengan karakter pemain asal Aceh. Rata-rata pemain kami pekerja keras dan fight.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pada kompetisi Liga 1 2020, tim mana yang hebat kemampuannya dalam bertahan? Persiraja Banda Aceh pantas dipertimbangkan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Sampai dengan pertandingan pekan ketiga, punggawa Lantak Laju–julukan Persiraja–mampu menunjukkan statistik bertahan yang cukup bagus.
Tim yang berdiri sejak 1957 ini sukses menahan dua tim kuat, yakni Bhayangkara FC dalam pertandingan pembuka Liga 1 di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh.
Dalam duel Sabtu (29/2/2020) malam, Ferry Komul dkk sukses bermain imbang dengan The Guardian–julukan Bhayangkara FC–dengan skor akhir 0-0.
Padahal, pada duel tandang itu, Bhayangkara datang dengan pemain terbaik semisal King Eze, Renan da Silva, TM Ichsan, Saddil Ramdani, dan Ahmad Jufrianto.
Di pekan kedua, anak-anak Kutaraja melawat ke kandang Madura United FC pada Senin (9/3/2020) malam.
Tampil di depan publik dan menguasai pertandingan, ternyata tak menjadi jaminan kemenangan bagi besutan Rahmad Darmawan.
Memiliki materi mentereng semisal Bruno Matos, Beto Goncalves, Emmanuel Oti, Greg Nwokolo, dan Muhammad Ridho, tuan rumah gagal menang.
Madura United FC harus puas berbagi angka 0-0 meski memiliki sejumlah peluang emas melalui Bruno Matos dkk. Kesempatan terbaik ketika sundulan pemain naturalisasi asal Nigeria, Greg di depan gawang Persiraja.
Luar biasa! Kiper Persirasa asal Blang Jruen, Aceh Utara, Fakhrurrazi Kuba sukses menahan tandukan Greg dengan kakinya. Dan selamatlah gawang Lantak Laju dari kebobolan.
• Warga Nekat Panjat Pagar Masjid Untuk Shalat Isya Berjamaah, Walau Dijaga Ketat Petugas
• Ternak Masih Saja Berkeliaran di Kota Meureudu
• Personel Patroli Kota Sabhara Tiba, Ratusan Pembalap Liar Kocar-kacir Menyelamatkan Diri
Pada pekan ketiga, Miftahul Hamdi dkk datang ke kandang Persik Kediri, Sabtu (14/3/2020) petang. Jujur saja, rekor Persiraja bertemu dengan Macan Putih–julukan Persik Kediri--kurang mengesankan.
Teranyar, dalam perebutan tiket ke final dan promosi ke Liga 1 musim 2019, Persiraja dipaksa menyerah dalam pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali.
Kekalahan itu memaksa Persiraja harus terlibat pertandingan matian-matian dari jalur play-off menghadapi Sriwijaya FC Palembang, Sumatera Selatan.
Beruntung, dalam partai ketat itu, Persiraja keluar sebagai pemenang melalui gol penentu Assanur Rijal memanfaatkan sodoran dari Defri Rizki.
Namun, dalam pertandingan di Stadion Brawijaya, Nazarul Fahmi dkk berhasil mempermalukan tuan rumah Persik Kediri.
Saat pertandingan baru bergulir satu menit, gawang Persik Kediri langsung jebol oleh aksi pemain asal Takengon, Defri Rizki. Gol ini berawal dari umpan panjang legiun asing asal Brasil, Bruno Dybal kepada Miftahul Hamdi.
Sayap kanan Persiraja asal Iboih, Simpang Tiga, Pidie itu mampu memperdayai pemain bawah tuan rumah.
Setelah melewati pemain Persik Kediri, Hamdi langsung memberikan umpan akurat yang diakhiri sepakan Defri.
Dengan demikian, dalam tour ke Jawa Timur, Assanur ‘Torres’ Rijal dkk berhasil membawa empat poin dari kandang lawan.
Tiga partai dengan lima poin tentu saja menjadi prestasi bagi Lantak Laju yang notabene klub promosi.
Sehingga, Adam Mitter dkk duduk manis di peringkat ketujuh di bawah PSM Makassar, PSIS Semarang, Persipura Jayapura, Borneo FC, Bali United, dan Persib Bandung di puncak.
• Viral, Curhat Seorang PM yang Hendak Membeli Takjil, Orang-Orang Lari Ketakutan
• Kisah Koptu Ismail, Prajurit TNI yang Bangun 40 Toilet untuk Keluarga Miskin di Aceh Tamiang
• Viral, Dibelikan Celana Nenek-Nenek oleh Bapaknya, Cewek Ini Curhat di Medsos
Sementara dua klub promosi lainnya, Persik Kediri dan Persita Tangerang harus puas berada di peringkat 13, serta 14. Artinya Lantak Laju lebih baik dari kedua tim debutan ini.
Seperti yang tercatat di statistik PT Liga Indonesia Baru (LIB), dari tiga pertandingan tersebut, tim besutan Hendri Susilo sukses melakukan 104 intercepts.
Kecuali itu, Ganjar Mukti dkk berhasil membukukan clearances hingga 99 kali. Tak hanya itu, Persiraja juga tercatat sebagai tim yang paling banyak menerima tembakan dari lawan, yakni sebanyak 42 kali!
Kiper Persiraja, Fakhrurrazi Quba dalam tiga kali penampilannya mampu melakukan 13 kali penyelamatan.
Pada Liga 1 2020, catatan ini hanya kalah dari kiper Persib Bandung, Teja Paku Alam yang sudah melakukan 14 kali penyelamatan.
Pelatih Persiraja, Hendri Susilo tak menampik jika timnya disebut kuat dalam bertahan.
“Disadari atau tidak, itu erat kaitannnya dengan karakter pemain asal Aceh. Rata-rata pemain-pemain kami pekerja keras dan fight,” terang Hendri.
Ketika bertanding, lanjut Hendri, sebenarnya ia tak menekankan timnya untuk tampil defensif. Namun, hanya menyesuaikan dengan karakter lawan yang dihadapi.
“Melihat karakter anak-anak, tidak mungkin saya meminta mereka bermain terbuka. Jadi, semuanya dikombinasikan. Sesekali bermain terbuka dan cepat. Jadi, mungkin itu yang membuat publik menganggap kami tampil defensif,” tambah dia.
Menilik fakta yang dimunculkan, PT Liga Indonesia Baru memberikan apresiasi yang positif terhadap skuadra Persiraja.
“Salah satu tim promosi yang mengejutkan penampilannya sejauh ini ialah Persiraja Banda Aceh. Mereka terbukti mampu mengimbangi tim-tim lain yang sudah terbiasa bersaing di level tertinggi. Terima kasih, Persiraja. Kalian telah menunjukkan gambaran ketatnya kompetisi kasta tertinggi di sepak bola nasional,” jelas Dirut PT LIB, Mayjen TNI (Purn) Cucu Somantri sebagaimana dirilis ligaindonesia,id, Rabu (22/4/2020).(*)
• VIDEO - Ambulance Bawa Pasien Positif Corona Asal Abdya Kecelakaan di Lamno Aceh Jaya
• VIDEO - Penertiban Jaga Jarak Lima Meter Terhadap Pedagang Takjil di Lhokseumawe
• VIDEO - Kota Langsa Kembali Berlakukan Jam Malam, Tim Gabungan Sisir Kafe yang Masih Buka