Turki Pulangkan Puluhan Ribu Warga dari Berbagai Negara, Agar Mereka Bisa Ramadhan Bersama Keluarga

SERAMBINEWS.COM, ANKARA – Sebanyak 87 warga negara Turki dari Malaysia tiba di Bandara Izmir Adnan Menderes dan dibawa ke provinsi Aydın barat Turki, Sabtu (25/4/2020).

Mereka adalah bagian dari 25.000 para pekerja dan mahasiswa Turki yang telah dipulangkan oleh negeranya dari 59 negara.

Pemerintah Turki ingin memastikan seluruh warganya di luar negeri bisa menghabiskan bulan suci Ramadhan di rumah dengan keluarga mereka.

• Kim Yo Jong Dinilai Lebih Kejam Bila Menjadi Pemimpin Korea Utara

Sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mencegah virus corona atau Covid-19, para penumpang akan dikarantina selama 14 hari di hotel dan asrama yang ditunjuk.

Setelah proses karantina selesai, mereka baru dibenarkan pulang.

Kantor Berita Turki, Anadolu Agency memberitakan, pada hari Jumat (24/4/2020), lebih dari 3.800 warga dari beberapa negara tiba di Turki.

Jumlah warga tertinggi, sebanyak 963 oran, dibawa kembali dari Prancis dengan penerbangan khusus yang mendarat di ibu kota Ankara serta Istanbul.

• Pasien Positif Corona Abdya Tiba di RSUDZA, Mobil Ambulans Kecelakaan di Lamno Berhasil Ditarik

Selanjutnya 326 ekspatriat dari Swiss dan 286 dari Swedia tiba di provinsi Bursa barat laut dan provinsi Amasya di sepanjang Laut Hitam.

Sebanyak 323 warga kembali dari Ukraina dengan penerbangan khusus Turkish Airlines yang tiba di provinsi Sivas timur pada Kamis malam.

Setelah pemeriksaan kesehatan wajib, mereka diangkut ke provinsi Tokat pusat untuk dikarantina di asrama siswa.

Di provinsi Nevsehir pusat, 299 warga negara Turki tiba dari Azerbaijan dan ditempatkan di karantina di asrama siswa.

• Kisah‘Lockdown’ di Maroko, ke Luar Rumah Harus Ada Surat Izin

Sebuah penerbangan khusus dengan 165 warga Turki dari Jerman mendarat di provinsi Mersin pada hari Kamis.

Penerbangan Turkish Airlines lainnya dengan 144 warga dari Aljazair mendarat di provinsi Konya pusat.

Sementara 82 lainnya dari Thailand dibawa ke provinsi Izmir di pantai Aegean.

Sebanyak 116 warga ditempatkan di bawah karantina di sebuah asrama di provinsi pusat Nigde setelah kembali dari Denmark.