Berita Aceh Singkil

Bisnis Pariwisata Rontok Terdampak Pandemi Corona, Ini Harapan Pelaku Wisata di Kepulauan Banyak

Wabah virus corona atau Covid-19 yang mewabah di dunia hingga merambah ke Indonesia, termasuk Aceh, menyebabkan bisnis pariwisata terjun bebas.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI
Tim Pemkab Aceh Singkil melakukan sosialisasi antisipasi penyebaran virus corona kepada wisatawan asing di Pulau Sikandang, Pulau Banyak, Selasa (17/3/2020). 

Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Wabah virus corona atau Covid-19 yang mewabah di dunia hingga merambah ke Indonesia, termasuk Aceh, menyebabkan bisnis pariwisata terjun bebas.

Pasalnya, sejak pandemi Covid-19 itu, semua negara tak terkecuali Indonesia menutup tempat wisata mereka guna memutus mata rantai penyebaran virus corona. Eksesnya, dunia usaha yang bergantung pada kedatangan wisatawan pun ‘mati suri’ karena kehilangan pendapatan.

Hal seperti ini juga terjadi di Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil yang merupakan destinasi wisata unggulan Aceh. Sejak wabah corona masuk ke Indonesia, bisnis pariwisata di Kepulauan Banyak rontok dan ambruk.

Hal ini terjadi karena sudah sebulan lebih penggiat pariwisata di kawasan tersebut tidak ada pendapatan menyusul kebijakan larangan masuknya wisatawan asing dan domestik ke Kepulauan Banyak.

Novri, pelaku pariwisata di Kepulauan Banyak kepada Serambinews.com, Senin (27/4/2020), mengungkapkan, tidak masuknya turis bukan hanya berdampak pada dirinya, tetapi juga turut dirasakan oleh masyarakat luas.

Hendak Masuk Provinsi Lampung, 100 Kenderaan Pemudik Diminta Putar Balik

Imigrasi Sebut Hanya Sebagian Mahasiswa Asal Malaysia di Aceh yang Kembali ke Negaranya

50 Perantau dari Jakarta Pulang ke Nagan Raya dengan Mobil, Gugus Tugas Covid-19 Lakukan Ini

"Dengan tidak masuknya pengunjung kemari (Kepulauan Banyak), berimbas ke ekonomi masyarakat lainnya," kata Novri dengan suara lesu.

Dunia pariwisata, sebut dia, sejak dua tahun terakhir telah menjadi mata pencaharian utama masyarakat Kepulauan Banyak. Mulai dari pemilik penginapan, transportasi laut, buruh, rumah makan, dan pemandu.

Ketika mendadak kunjungan wisatawan setop, ulasnya, maka langsung memukul roda perekonomian pelaku pariwisata maupun masyarakat setempat.

Novri menyatakan, pihaknya mendukung kebijakan pemberhentian sementara kunjungan wisatawan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Hanya saja, harapnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil bisa memberikan perhatian dan solusi kepada pelaku bisnis pariwisata di Kepulauan Banyak agar bisa bertahan dalam masa wabah corona.

"Harapan kami sebagai pelaku wisata kepada pemerintah agar memberi perhatian dan solusi untuk para pelaku wisata di Pulau Banyak," ucap Novri.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved