Berita Aceh Tengah
Curah Hujan Tinggi, Ini Sederetan Dampaknya di Aceh Tengah
Tingginya curah hujan di kawasan Kabupaten Aceh Tengah hampir sepekan terakhir telah menyebabkan sederet kejadian musibah bencana alam berupa tanah..
Penulis: Mahyadi | Editor: Jalimin
Laporan Mahyadi | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Tingginya curah hujan di kawasan Kabupaten Aceh Tengah hampir sepekan terakhir telah menyebabkan sederet kejadian musibah bencana alam berupa tanah longsor serta luapan air sungai. Dampaknya, beberapa ruas jalan sempat tertimbun longsor serta area perkembunan warga terendam banjir.
“Kejadian terbaru, tadi malam sekira pukul 23.00 WIB, satu rumah warga rusak tertimbun longsor di Kampung Genting Gerbang, Kecamatan Silih Nara,” kata Kalaks BPBD Aceh Tengah, Ishak kepada Serambinews.com, Senin (27/4/2020).
Menurut Ishak, beberapa ruas jalan yang sempat tertimbun tanah longsor terjadi di kawasan ruas jalan Kenawat-Tebuk di Kecamatan Lut Tawar, ruas jalan di perbatasan Kecamatan Silin Nara dan Kecamatan Ketol, tepatnya di kawasan Jerata. Selanjutnya, ruas jalan menuju Kecamatan Atu Lintang.
Sedangkan untuk luapan air sungai yang menyebabkan banjir terjadi di kawasan Kampung Berawang Baro, Kecamatan Jagong Jeget dan di Kecamatan Celala.
“Untuk di Kecamatan Celala, derasnya aliran sungai menyebabkan terjadinya pengikisan sehingga menyebabkan areal persawahan warga terkena dampaknya,” sebut Ishak.
• Mengaku Youtuber ‘Ginnyboy’, Warga Malaysia Ini Tipu Penjual Burger
• Jelang Berbuka, Warga Bireuen Serbu Gerobak Es Bandung
• Mau Urus Data Kependudukan di Disdukcapil Langsa, Cukup Hubungi Nomor Ini
Ishak menambahkan, beberapa ruas jalan yang tertimbun longsor sudah dibersihkan dari tumpukan tanah. Akibat terjadinya longsor, akses masyarakat sempat terganggu lantaran di beberapa titik kondisi ruas jalan sempat tertutup total.
“Tapi sebagian besar, sudah bisa ditangani. Dan untuk aliran sungai di kawasan Kampung Kuyun Kecamatan Celala, warga meminta untuk dapat dilakukan normalisasi aliran sungai, agar tidak terjadi lagi luapan air ketika curah hujan kembali mengguyur,” imbuhnya.
Disisi lain, Ishak, menyebutkan, melihat kondisi cuaca akhir-akhir ini, curah hujan masih berpeluang terjadi di kawasan Kabupaten Aceh Tengah, sehingga warga diminta untuk tetap waspada. Terutama yang tinggal di kawasan rawan longsor.
“Aceh Tengah, merupakan kawasan dataran tinggi, makanya hampir setiap musim hujan, musibah tanah longsor bisa terjadi,” ungkap Ishak.
Untuk mempercepat proses penanganan, lanjut Ishak, pihaknya telah menyiapkan sejumlah personel Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memantau daerah-daerah rawan ketika kondisi cuaca diguyur hujan deras.
“Selain itu, kami juga mengharapkan, agar warga dapat melaporkan kepada petugas, bisa terjadi musibah bencana, agar bisa segera ditangani,” pintanya.
Kabupaten Aceh Tengah, merupakan salah satu daerah rawan bencana. Bila kondisi musim kemarau, potensi kebakaran lahan serta hutan kerab terjadi di daerah berhawa sejuk itu. Sementara di musim pancaroba atau perubahan cuaca, potensi angin puting beliung dan di musim hujan, tanah longsor serta banjir bandang.(*)
• Disperindagkop dan UKM Bireuen Minta Pedagang Takjil Jaga Jarak, Cegah Covid-19
• Tiga Hari Jalani Diisolasi, Begini Kondisi Kesehatan Tiga OTG Corona di RSUD Simeulue
• Apa Hukumnya Kumur-kumur dan Gosok Gigi Saat Puasa? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad