Aceh Besar Lawan Covid 19
Dampak Covid-19 di Aceh Besar, Penjahit Bordir Baju Aceh Beralih Menjahit Masker
Penjahit bordir baju Aceh di Kompleks Kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar beralih menjahit orderan masker......
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Asnawi Luwi |Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Penjahit bordir baju Aceh di Kompleks Kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar di Desa Gani, Kecamatan Ingin Jaya, beralih menjahit orderan masker.
Hal ini akibat dampak virus corona (Covid-19) di Aceh Besar.
Pasca Covid-19, bordiran baju aceh 100 persen tidak produksi.
Akibat hal ini, mereka harus beralih menjahit orderan masker untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
"Ada pekerja 12 orang di UMKM, 7 orang diantaranya bekerja di rumah masing-masing," ujar Surita, Pemilik Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) Surita Bordir di Desa Gani Aceh Besar, kepada Serambinews.com, Senin (27/4/2020).
• UPDATE COVID-19 Aceh, ODP Bertambah 55 Orang, Dalam Pantauan 316 Orang
Kata dia, selama dampak covid-19 di Aceh Besar, mereka menerima orderan dari Ketua TP PKK Kabupaten Aceh Besar, Hj Rahmah Abdullah SH.
Istri Bupati Aceh Besar itu memesan order untuk membuat 5.000 pcs masker yang dibagikan ke masyarakat di Aceh Besar.
Mereka hanya menerima upah jahitan sebesar Rp 4.000/pcs.
Selain itu, dia juga menerima orderan masker sebanyak 1.500/pcs dari Bekasi dengan upah menjahit hanya Rp 1.000/pcs.
Kendati murah, mau tidak mau mereka harus menerima orderan jahit masker, karena menurut Surita, orderan bordir baju Aceh anjlok derastis mencapai 90 persen.
• Hingga Malam Ini, Sudah 203 Warga Subulussalam Dikarantina di Hotel Hermes One
Biasanya, setiap tahun, dua bulan sebelum ramadan, mereka menerima orderan menjahit baju lebaran mencapai 60 pasang.
Namun, kini orderan menjahit baju lebaran Idul Fitri tidak ada akibat dampak ekonomi selama Covid-19.
Jadi, lanjutnya, sekarang, karena orderan menjahit pakaian tidak ada, mereka terpaksa menerima porsi kecil untuk pembelian masker dari kalangan pedagang yang memperjual-belikan masker tersebut.
Harga masker kain dengan bahan toyobu dijual ecera Rp 7.000/pcs.
"Kalau Covid-19 tidak berakhir secepatnya, mereka pekerja bordir terancam gulung tikar akibat orderan sepi.
Orderan baju seragam dinas yang hendak dijahit aja dibatalkan akibat Covid-19 apalagi saat ini orderan apapun sepi,"ungkapnya.(*)
• Hampir Sepekan, 21 Warga Kontak Dengan AI Belum Keluar Hasil Swab, Begini Jawaban Kadinkes Pidie