Corona di Aceh Tamiang

Pengawasan tak Efektif, DPRK Minta Akses Pintu Masuk Orang ke Aceh Tamiang Diperketat

Selain mendirikan posko pengawasan di perbatasan Langkat, Sumatera Utara, perhatian terhadap petugas juga perlu ditingkatkan.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/RAHMAD WIGUNA
Seorang pendatang menjalani pemeriksaan suhu tubuh di Posko Pengendalian dan Pencegahan Covid-19 Aceh Tamiang. 

Laporan Rahmad Wiguna I Aceh Tamiang

SERAMBIEWS.COM, KUALASIMPANG - DPRK Aceh Tamiang meminta pemerintah daerah meningkatkan seluruh aspek penanganan pencegahan virus Corona.

Selain mendirikan posko pengawasan di perbatasan Langkat, Sumatera Utara, perhatian terhadap petugas juga perlu ditingkatkan.

Desakan ini disampaikan Ketua DPRK Aceh Tamiang Suprianto setelah melihat pengawasan di Posko Bersama Penanggulangan Penyebaran Virus Covid-19 di Terminal Kualasimpang belum berjalan efektif.

Menurutnya keberadaan posko di titik perbatasan akan lebih efektif karena bisa memantau seluruh orang yang masuk ke wilayah Aceh.

“Pemerintah daerah melalui tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disecase (Covid-19) Kabupaten Aceh Tamiang harus memperketat pengawasan di semua pintu masuk ke Aceh Tamiang khususnya di perbatasan Aceh Tamiang dengan Langkat, Sumatera Utara. Buat posko pengawasan di perbatasan dan tempatkan petugas, lakukan pemeriksaan secara intensif dan lengkapi APD,” kata Suprianto, Senin (27/4/2020).

Posko perbatasan ini dinilainya sangat penting dan harus menjadi perhatian khusus Pemkab Aceh Tamiang dan Pemerintah Aceh.

Bukan hanya karena Aceh Tamiang sebagai pintu masuk ke Aceh, tapi juga berkaitan langsung dengan meningkatnya eskalasi penyebaran Covid-19 di Sumatara Utara.

“Ditambah lagi baru-baru ini ada lima warga kita yang pulang kampung dari daerah pandemi Covid-19 di Pulau Jawa dinyatakan positif melalui rapid test. Walalu perlu uji lanjutan, tapi ini harusnya menjadi sinyal untuk kita meningkatkan pengawasan,” ujarnya.

Pemuda Dukung Bongkar Muat Tiang Pancang di Pelabuhan Jetty  

Bisnis Pariwisata di Aceh Singkil Rontok Akibat Merebaknya Wabah Corona

1.094 Warga Abdya Pulang Kampung  

Dia menambahkan pemerintah daerah juga harus mewaspadai dan mengawasi pintu masuk lainya seperti di daerah pesisir Seruway dan Bendahara.

“Akses masuk yang tidak terkontrol dengan baik, akan memudahkan penyebaran virus Corona masuk ke Aceh Tamiang. Untuk itu perlu pengawasan ketat di setiap pintu masuk, perkuat gugus tugas,” sarannya.

Politisi Gerindra ini juga menyoroti tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disecase (Covid-19) Kabupaten Aceh Tamiang yang belum bekerja sesuai dengan SOP dan protokol kesehatan.

Menurutnya masih banyak petugas yang bekerja belum melengkapi diri dengan fasilitas standar.

“Pantauan kami di lapangan salah satunya di posko Terminal Kualasimpang, masih banyak kita temukan petugas tidak didukung dengan fasilitas kesehatan sesuai SOP dan protokol kesehatan. Kita mengharapkan Pemkab Aceh Tamiang lebih cepat tanggap perihal pemenuhan kebutuhan alat-alat kesehatan guna kelancaran penanganan Covid-19 di daerah kita,” ujarnya.

Sebelumnya Bupati Aceh Tamiang Mursil menjelaskan tidak adanya posko pengawasan di perbatasan karena keterbatasan anggaran. Namun dia memastikan pengawasan terhadap orang masuk tetap dilakukan secara maksimal dengan mengaktifkan posko di Terminal Kualasimpang dan membentuk relawan siaga kampung.

“Relawan ini akan terus memonitor pendatang di kampungnya untuk didata dan diteruskan ke tim medis. Kalau memang ada yang mengalami gejala Corona langsug ditangani sesuai prosedur,” kata Mursil.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved