Ramadhan 1441 H
6 Langkah Untuk Menghindari Dehidrasi saat Puasa, Kurang Air Ini Penyebabnya
Jika dehidrasi berlanjut, jumlah produksi air seni berkurang dan warnanya menjadi lebih gelap.
Jika dehidrasi berlanjut, jumlah produksi air seni berkurang dan warnanya menjadi lebih gelap.
SERAMBINEWS.COM - Meskipun berpuasa jangan abaikan kebutuhan air dalam tubuh.
Pastinya minum sesuai kebutuhan setelah buka puasa hingga saat makan sahur.
Sekitar 60% komposisi tubuh manusia adalah air.
Fungsi air dalam tubuh sangat penting, yaitu sebagai zat pembawa, penyerap panas metabolisme tubuh, menjaga volume darah, dan membuang zat sisa metabolisme.
Selama bulan suci Ramadhan, umat Muslim berpuasa dengan tidak makan dan minum dari waktu sahur sampai waktu berbuka.
Tentunya umat Muslim yang sedang berpuasa lebih berisiko untuk mengalami dehidrasi selama bulan puasa ini.
Semakin lama waktu berpuasa, semakin besar risiko untuk terjadi dehidrasi.
Jika dehidrasi berlanjut, jumlah produksi air seni berkurang dan warnanya menjadi lebih gelap.
Gejala ini kadang juga disertai sakit kepala.
• Berpuasa Itu Sangat Baik bagi Penderita Gerd, Ini Penjelasan Dokter
• Simak Manfaat & Tata Cara Shalat Dhuha, Waktu yang Paling Tepat Dilaksanakan
• Begini Cara Ampuh Bebas Kolesterol Walau Doyan Konsumsi Makanan Bersantan
Rasa haus seringkali muncul belakangan, atau tidak muncul sama sekali pada orang yang lanjut usia.
Jika terus berlangsung dan dibiarkan, gejala dehidrasi berat bisa terjadi, seperti: Produksi keringat menurun Mata tampak cekung Kulit kering Denyut nadi meningkat (berdebar-debar) Demam Kehilangan kesadaran Jika seseorang terlalu lama mengalami dehidrasi, maka komplikasi-komplikasi serius dari dehidrasi bisa terjadi.
Komplikasi tersebut meliputi: Tekanan darah rendah.
Tekanan darah rendah berarti jumlah oksigen yang dialirkan ke seluruh tubuh juga menurun.
Kondisi ini dapat berakibat fatal. Kejang akibat ketidakseimbangan elektrolit Masalah ginjal, seperti infeksi saluran kencing, batu ginjal, sampai gagal ginjal.