Update Corona di Aceh

BEM Unimal Janji akan Kawal Penggunaan Dana Covid-19 di Aceh

Dana yang disiapkan Pemerintah Aceh saja mencapai Rp 1,7 triliun untuk 23 kabupaten/kota di Aceh.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
FOR SERAMBINEWS.COM
Wakil Ketua BEM Universitas Malikussaleh (Unimal), Muhammad Sabar 

Begitu juga dengan harga sembako yang sangat mahal, padahal pengadaan tersebut di lakukan oleh pemerintah yang mestinya harga sembako harus lebih murah bukan lebih mahal.

“Kami sangat curiga dibalik musibah ini ada pihak tertentu yang ingin mendapatkan untung sepihak,” ujar Sabar.

Jumlah bantuan sembako yang beredar kepada masyarakat Aceh dari 23 kabupaten/kota di Aceh ini sangat tidak memadai dibandingkan anggaran sebanyak itu.

Pasalnya harga sembako semestinya tidak begitu mahal.

Namun untuk pengadaan karung beras saja disebut-sebut sudah memangkas anggaran yang sangat besar mencapai Rp 300 juta dan pengadaan goody bag mencapai Rp 1,2 miliar ini.

"Jumlah tersebut di luar akal sehat, yang mestinya diharga karung dan goody bag saja itu sudah mendapatkan sekian banyak paket sembako jika harga karung murah.

Proses pengangkutan sembako pun dibiayai selayaknya mengirimkan barang di penawaran jasa umum.

Padahal ini punya pemerintah sendiri bisa dengan menggunakan anggaran secukupnya bukan berfoya-foya dengan anggaran tersebut,” ujar Sabar.

Menurut Sabar, ada satu kecamatan dengan jumlah desa 36 di Aceh Utara, tapi hanya mendapatkan 16 paket.

”BEM UNIMAL meminta Forbes harus mengambil peran proaktif pada penanganan dampak Covid-19 di Aceh," ujar Sabar.

BEM Unimal melihat peran anggota dewan di kabupaten/kota di Aceh serta DPR Aceh tak terlihat dalam masyarakat.

Padahal masyarakat sangat berharap kehadiran mereka dalam kondisi seperti sekarang ini.

Kalaupun mereka tidak bisa membantu dalam bentuk sembako, tapi berharap dewan bisa menampung keluhan dan aspirasi yang disampaikan masyarakat.

Hanya beberapa anggota dewan menyalurkan dana aspirasi untuk membantu perekonomian masyarakat dan untuk pencegahan covid-19.

Namun, jumlahnya juga masih bisa dihitung dengan jari. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved