Berita Luar Negeri

Putri Basmah Minta Pamannya Raja Salman Bebaskannya, Ia Ditahan Setelah Sejumlah Pangeran Ditangkap

Dia menjelaskan dalam utasan tweet di Twitternya bahwa dia ditahan secara sewenang-wenang di penjara al-Hair di Riyadh.

Editor: Mursal Ismail
Middle East Eye
Putri Basmah binti Saud bin Abdulaziz Al Saud 

Dia menjelaskan dalam utasan tweet di Twitternya bahwa dia ditahan secara sewenang-wenang di penjara al-Hair di Riyadh.

SERAMBINEWS.COM - Seorang putri Saudi yang dipenjara mendesak pamannya, Raja Salman dan sepupunya, Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman agar membebaskannya dari penjara.

Putri Basmah binti Saud bin Abdulaziz Al Saud, yang berusia 55 tahun berbicara awal bulan April untuk pertama kalinya sejak hilang lebih setahun lalu.

Dia menjelaskan dalam utasan tweet di Twitternya bahwa dia ditahan secara sewenang-wenang di penjara al-Hair di Riyadh.

Ia juga mengaku kondisi kesehatannya memburuk.

Dampak Wabah Virus Corona, Plaza Aceh Masih Tutup Hingga 12 Mei 2020

Tergelincir di Sungai Tiro, Bocah Usia Dua Tahun Asal Kembang Tanjong Pidie Hilang Terseret Arus  

Personel Boy Band EXO Chen Resmi Jadi Ayah, Istri Kim Jong-dae Ini Lahirkan Seorang Bayi Perempuan

Melansir dari Middle East Eye, Rabu (29/4/2020), Putri Basmah pada hari Senin (27/4/2020) malam mengeluarkan permohonan kedua, mendesak kepemimpinan Saudi untuk mengasihani dia selama bulan Ramadhan.

Permohan itu ia sampaikan melalui akun twitter miliknya, @PrincessBasmah.

"Minggu ini, umat Islam di seluruh dunia memulai bulan suci Ramadhan, yang sebagian besar dari kita akan habiskan bersama keluarga, bahkan jika sangat terbatas karena pandemi yang berkelanjutan," katanya.

"Saya... akan menghabiskan bulan Ramadhan ini di penjara kecuali pamanku, penjaga dua masjid suci, Raja Salman bin Abdul Aziz al Saud, dan sepupuku, Putra Mahkota Mohammed bin Salman al Saud, memutuskan untuk melepaskanku," lanjutnya.

Sang putri mengklaim bahwa dia telah diculik bersama salah satu putrinya, tanpa tuduhan atau investigasi.

Ia juga mengaku kesehatannya saat ini sangat kritis.

Dia mendesak raja dan putra mahkota untuk memberikan rasa keadilan kepadanya, apalagi saat ini sedang bulan Ramadhan. 

Dia juga meminta melepaskan kerabat mereka yang ditahan secara sewenang-wenang yang saat ini mungkin dalam kondisi terburuk.

Putri Basmah juga mengklarifikasi bahwa pernyataan pertamanya dua minggu yang lalu telah dihapus karena "pelanggaran akun", dan bahwa semua posting mulai sekarang akan diterbitkan oleh kantor medianya.

Putri Basmah adalah anak bungsu dari mantan Raja Saud bin Abdulaziz al-Saud, raja kedua Arab Saudi, dan cucu dari Ibn Saud, pendiri dan raja pertama Arab Saudi.

Dia telah membangun reputasi sebagai anggota keluarga kerajaan Saudi yang blak-blakan.

Sebelumnya ia menyerukan negara itu untuk mengadopsi monarki konstitusional, mengkritik polisi agama, dan berbicara tentang isu-isu hak asasi manusia dan perempuan.

Dalam wawancara Januari 2018 dengan BBC Arab, yang diyakini sebagai penampilan utama media terakhirnya, Basmah binti Saud mendesak Arab Saudi untuk mengakhiri intervensi militernya di Yaman.

Berita penahanannya muncul hanya beberapa minggu setelah sejumlah pangeran Saudi ditangkap sebagai bagian dari ‘pembersihan massal’ oleh Mohammed bin Salman.

Kerabat sejumlah tahanan politik Saudi juga menyerukan agar orang yang mereka cintai dibebaskan selama Ramadhan.

Di tengah kekhawatiran bahwa virus corona mungkin menyebar di pusat-pusat tahanan penjara.

Pada hari Jumat (24/4/2020), kematian aktivis terkemuka Saudi, Abdullah al-Hamid saat dalam tahanan memicu kejutan dan kecaman. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved