Kalender Astronomi

Akan Ada Beberapa Fenomena Astronomi di Bulan Mei 2020, Ini Informasinya

Bagi Anda yang suka melihat fenomena langit pada malam hari, ini momen baik untuk menyalurkan hobi Anda.

Editor: Taufik Hidayat
popsci.com
Ilustrasi hujan meteor. 

SERAMBINEWS.COM - Bulan Mei 2020 akan ada beberapa fenomena astronomi, bagi Anda yang suka melihat langit pada suasana malam hari, ini momen baik untuk menyalurkan hobi Anda. 

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (National Institute of Aeronautics and Space) melalui akun Instagram resminya @lapan_ri. 

Akun yang telah terverifikasi atau bercentang biru itu merilis ‘Kalender Astronomi’ untuk bulan Mei 2020. 

“Selamat sore #SobatLAPAN, masih sehat dan semangat #dirumahaja kan? . Bulan Mei nanti akan ada beberapa Fenomena Astronomi yang akan terjadi,” tulisnya. 

“Teman-teman dapat mengamatinya dengan mata telanjang maupun menggunakan teleskop di tempat yang tebuka dan gelap.

Dengan catatan, harus sabar menunggu, kondisi langit sedang cerah dan kalo bisa sih tempatnya yang belum parah polusi cahayanya ya,” tambahnya. 

Lalu, apa saja fenomena yang akan terjadi pada bulan Mei 2020? 

“Ada hujan Meteor Eta Aquarid, kemudian Bulan Purnama dan juga Bulan Baru. Jangan sampai kelewat, pasti asik banget menikmati hujan meteor di bawah langit malam yang cerah,” tulis akun salah satu lembaga pemerintah tersebut. 

Hujan meteor Eta Aquarids (6-7 Mei 2020)

Hujan meteor dengan intensitas di atas rata-rata, yang mampu menghasilkan hingga 60 meteor per jam pada saat puncak. 

Sebagian besar aktivitasnya terlihat di belahan Bumi Selatan. Di belahan Bumi Utara, angka ini dapat mencapai sekitar 30 meteor per jam.

Ini diproduksi oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh komet Halley, yang telah dikenal dan diamati sejak zaman kuno. Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun dari 19 April hingga 28 Mei. 

Puncaknya pada tahun ini terjadi pada malam 6 Mei dan pagi hari 7 Mei. 

Bulan purnama akan menggangu penglihatan ke meteor yang muncul kecuali meteor yang paling terang.

Tetapi jika Anda sabar, Anda bisa melihat beberapa yang cukup terang. 

Tampilan terbaik akan berasal dari lokasi yang gelap setelah tengah malam. Radiant hujan meteor ini adalah konstelasi Aquarius, tetapi dapat muncul di mana saja di langit. 

Bulan Purnama 7 Mei 2020

Bulan akan terletak di belakang Bumi bila dilihat dari Matahari dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi cahaya Matahari. 

Fase ini akan terjadi pada pukul 17:45 WIB. Jarak Bumi dengan Bulan adalah 361184 Km (0.967 x jarak rata-rata Bumi Bulan) dengan ukuran diameter mencapai 33.08 menit busur. 

Bulan Purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika awal sebagai Bulan Bunga Penuh karena ini adalah waktu tahun ketika bunga musim semi muncul jumlah besar. 

Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Tanam Jagung Penuh dan Bulan Susu.

Ini juga yang terakhir dari empat supermoon untuk tahun 2020.

Bulan akan berada pada posisi terdekatnya ke bumi dan mungkin terlihat sedikit lebih besar dan lebih terang dari biasanya. 

Bulan Baru 22 Mei 2020 

Bulan akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. 

Fase ini terjadi pukul 00:39 UTC. Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang karena tidak ada cahaya bulan yang menggangu.(Serambinews.com/Syamsul Azman)

VIDEO - Kari Kambing Masak Merah, Menu Khas Ramadhan Masyarakat Bireuen

Sepi Pengunjung, Penguin Afrika di Singapura Bebas Menjelajah Kandang Baru

Novel Baswedan Mengaku Sedang Tangani Kasus Suap Basuki Hariman Sebelum Disiram Air Keras

Jerman Buru Anggota Hizbullah, Masjid Digerebek

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved