Donald Trump Ultimatum Arab Saudi, Minta Pangkas Produksi Minyak, Atau AS Tarik Dukungan Militer
Trump menyampaikan pesan pada Putra Mahkota 10 hari sebelum pengumuman pengurangan produksi.
Setelah negosiasi berkepanjangan, para produsen top menyepakati rekor penurunan produksi sebesar 9,7 juta barel per hari pada Mei dan Juni, dengan pemahaman bahwa kondisi ekonomi akan menyebabkan penurunan lebih lanjut sekitar 10 juta barel per hari dari negara lain, termasuk AS dan Kanada.
Trump memuji kesepakatan itu dan menganggap dirinya sebagai broker.
"Setelah terlibat dalam negosiasi, dengan kata lain, jumlah yang ingin dipotong oleh OPEC+ adalah 20 juta barel per hari," tulis Trump di Twitter sesaat setelah kesepakatan.
Riyadh juga merasa layak diapresiasi.
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz mengatakan kepada Reuters, saat itu Putra Mahkota telah "berperan dalam merumuskan kesepakatan ini."
• Atap Ruko Dua Lantai yang Diterjang Badai di Aceh Singkil Ternyata Menimpa Rumah Tetangga
• Tiga Unit Ambulans Bawa Warga Bener Meriah yang Terindikasi Positif Covid-19 ke RSUZA Banda Aceh
• Kapolri Idham Azis Rotasi 569 Jabatan di Polri, Sejumlah Kapolda dan Kapolres Diganti
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Ultimatum Arab Saudi: Pangkas Produksi Minyak, atau AS Tarik Dukungan Militer",