Update Corona di Aceh

Pemerintah Aceh Gunakan Dana BTT dan Kegiatan Rutin Bantu Warga Terdampak Covid-19

Terkait lamanya penyusunan anggaran penanganan Covid-19, disebabkan proses input Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan lainnya.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Zaenal
For Serambinews.com
Asisten II Setdaprov Aceh, TM Ahmad Dadek SH. 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh saat ini masih menyusun kebutuhan anggaran untuk penanganan wabah pandemi Covid-19.

Sebelumnya, Pemerintah Aceh sudah memplot Rp 1,7 triliun untuk penanganan Covid-19.

Hal itu disampaikan Asisten II Setda Aceh, T Ahmad Dadek menjawab Serambinews.com, Kamis (30/4/2020).

Ia juga menyampaikan dana Rp 1,7 triliun tersebut belum terpakai sejak Covid-19 mewabah di Aceh.

"Selama ini dana penanggulangan covid masih pakai anggaran BTT (Belanja Tak Terduga) dan kegiatan rutin (SKPA yang dialihkan untuk penanganan Covid-19)," kata Dadek.

Terkait lamanya penyusunan anggaran penanganan Covid-19, menurut Dadek disebabkan proses input Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan lainnya yang membutuhkan waktu tidak sebentar.

"Penyusunan (kebutuhan anggaran penanganam Covid-19) kan butuh proses input RKA dan lain sebagainya. Selain itu input e-komponen, input e-budgeting, hingga cetak RKA," ulas Dadek.

Dadek menyatakan bahwa pandemi Covid-19 sudah berimbas pada beratnya beban pembiayaan yang bersumber dari APBA 2020.

Hal ini juga dipengaruhi oleh adanya pemotongan dana transfer dari pusat.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah pusat mengambil kebijakan untuk memotong dana transfer ke setiap provinsi untuk dialihkan kepenanganan wabah Covid-19.

Tiga Unit Ambulans Bawa Warga Bener Meriah yang Terindikasi Positif Covid-19 ke RSUZA Banda Aceh

Dokter di Pidie Baca Puisi untuk Tenaga Medis yang Gugur Karena Covid-19, Ada di Laman YouTube  

Datang dari Medan, Satu ODP Dijemput di Masjid Abu Beureueh Beureunuen dan Dibawa ke RSUD Sigli

Jatah Aceh saja yang dipotong dari Dana Otonomi Khusus dan Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas sebesar Rp 279 miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 49 miliar, dan dari Dana Alokasi Umum (DAU) Rp 63 miliar.

Selain itu, Pendapatan Asli Aceh (PAA) juga mengalami penurunan sebesar Rp 425 miliar.

"Bisa mencapai 2 triliun penurunan APBA dari total Rp 17,2 triliun. Ini belum lagi kebutuhan recofusing," ungkapnya.

Tak hanya itu, mantan Kalak Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) ini juga menyampaikan bahwa semua anggaran tahun 2021 nantinya juga diarahkan untuk program recovery Covid-19.

"Tapi khusus prooyek yang sudah dilelang pada tahun 2020 ini dan kegiatan strategis lainnya tetap dilanjutkan terutama bidang kesehatan dan pendidikan serta infrastruktur publik," demikian Dadek. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved