Tragedi Simpang KKA
Mengenang 21 Tahun Tragedi Simpang KKA, Begini Kronologis Versi Catatan Serambi Hingga Rekaman Video
Tragedi berdarah yang merenggut puluhan nyawa sipil ini merupakan imbas dari konflik Aceh kala itu.
Tragedi berdarah yang merenggut puluhan nyawa sipil ini merupakan imbas dari konflik Aceh kala itu.
Laporan Yeni Hardika | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Hari ini, Minggu (3/5/2020), masyarakat Aceh kembali mengenang sebuah peristiwa besar yang terjadi 21 tahun silam.
Sebuah tragedi yang diperingati oleh masyarakat setempat setiap tanggal 3 Mei di tiap tahunnya, yaitu Tragedi Simpang KKA.
Tragedi berdarah yang merenggut puluhan nyawa sipil ini merupakan imbas dari konflik Aceh kala itu.
Tepatnya di Simpang PT Kertas Kraft Aceh (KKA) , Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara yang terjadi pada hari Senin (3/5/1999).
Melihat dokumen lawas yang pernah diterbitkan oleh Harian Serambi keesokannya, Selasa, 4 Mei 1999, berjudul "Lhokseumawe Banjir Darah, Puluhan Tewas Ditembak".
• Pengungsi Rohingya Terus Bertebaran, Ini Tragedi Terbaru
Ada banyak versi yang menyebutkan mengenai data jumlah korban jiwa akibat tragedi berdarah ini.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun tim Serambi ketika itu, ada yang menyebutkan tragedi itu menewaskan 19 korban.
Namun sumber lainnya menyatakan, ada 23 orang yang sempat didata identitasnya sebagai korban jiwa dalam tragedi itu.
Menurut keterangan masyarakat setempat, sulitnya pendataan jumlah korban juga disebabkan karena ada korban tewas ditempat yang langsung dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya.
Wakil Koordinator Tim Pencari Fakta TPF Pemda Aceh Utara, TS Sani pada masa itu menghubungi Serambi mengatakan tambahan sebanyak 4 korban yang terdata di lembaga tersebut.
• Penyelundupan 13 Ton Bawang Merah Ilegal yang Diangkut Kapal Kayu Berhasil Digagalkan Bea Cukai

Sementara di Rumah Sakit Arun, berlokasi di Komplek Perumahan PT Arun NGL (Sekarang PT Perta Arun Gas), Batuphat Timur, Lhokseumawe, mendata 1 wanita dan 1 anak-anak masuk dalam daftar 11 orang yang tewas.
Hingga pukul 20.00 WIB, jumlah korban penembakan tercatat sebanyak 73 orang.
Di antaranya, 36 korban dilarikan ke RSU Lhokseumawe, 8 orang di RS PT AAF dan 29 orang di RS Arun.