Berita Langsa
Ini Jawaban PLN Langsa Terkait Lonjakan Kenaikan Tarif Listrik yang Dikeluhkan Warga
Terkait melonjaknya tagihan listrik sebagian masyarakat Kota Langsa untuk pemakaian bulan Mei, yakni mencapai 50-100 persen
Penulis: Zubir | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Terkait melonjaknya tagihan listrik sebagian masyarakat Kota Langsa untuk pemakaian bulan Mei, yakni mencapai 50-100 persen.
Kepala ULP PLN Langsa Kota, Adam Ramanditha, menjelaskan, bahwa sampai sekarang belum ada kenaikan tarif listrik secara umum.
Menurutnya, selama bulan Maret dengan mulai adanya wabah virus corona, pemakaian listrik tinggi dan otomatis rekening listrik naik.
Kemudian, sejak virus corona atau covid-19 rekening listrik untuk bulan April pemakaian Maret, dilakukan pembacaan meter dengan hitungan rata-rata tiga bulan terakhir.
Hitungan tiga bulan terakhir tersebut untuk bulan Januari, Februari dan Maret.
• Masyarakat Keluhkan Tarif Listrik Naik, Ini Penjelasan PLN dan Tanggapan Ombudsman
Sehingga dampaknya, perhitungan rekening tidak sesuai dengan kondisi meteran di rumah pelanggan.
Artinya, ada pelanggan yang kekurangan bayar sebelumnya terakumulasi ada tagihan rekening bulan Mei berdasarkan stand meter di lapangan.
Diberitakan sebelumnya, belasan warga Langsa didominasi kaum ibu-ibu, Senin (4/5/2020) menggeruduk Kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Langsa Kota di Jalan A Yani kawasan pusat kota.
Pasalnya, tagihan listrik untuk pemakaian bulan Mei di rumah mereka melonjak antara 50-100 persen.
Seorang pelanggan, Lidya, mengaku sangat kecewa kepada PLN, karena tagihan listrik 6 ampere di rumahnya untuk pemakaian bulan Mei tahun 2020 ini melonjak drastis.
• Alhamdulillah, Harga Emas Mulai Turun, Ini Kata Pedagang Emas di Banda Aceh
Kenaikan diakui warga memang bukan pada tarifnya, akan tetapi angka stand meter KWh yang melonjak atau melebihi angka pemakaian biasanya.
Selama ini biasanya setiap bulan dia membayar tagihan listrik Rp 400 ribu - 450 ribu, namun bulan Mei ini naik drastis jasi Rp 650 ribu.
Padahal, pemakaian listrik di rumahnya biasa aja tidak ada penambahan lampu ataupun lainnya.
Kecuali ada penambahan pemkaian untuk lampu ataupun AC, serta alat elektronik lainnya, mungkin wajar jika tagihan listrik naik.
• Jaksa Agung Ganti Kajari Sabang, Aceh Tenggara, dan Aceh Singkil
"Kita menduga pihak PLN sengaja menjemping angka stand meter di ampere KWh nya, karena tidak mungkin pemakaian listrik seperti biasa, namun angka stand meternya melonjak," ujarnya.
Warga berharap pihak PLN dapat bertanggung jawab dan menjelaskan atas melonjak tinggi pembayaran rekening listrik bulan Mei ini.
Kejadian yang sama mungkin juga dialami banyak warga daerah ini lainnya, sehingga sangat merugikan maayarakat tentunya.
Padahal di masa pandemi covid-19 ini ekonomi warga sangat sulit, tapi PLN menambah beban dengan persoalan naiknya tagihan pembayaran listrik ini. (*)
• Tagihan Listrik Naik Drastis, Belasan Warga Geruduk Kantor ULP PLN Langsa Kota