Permintaan Beras Naik 20 Persen  

Memasuki minggu kedua bulan Ramadhan, permintaan bahan kebutuhan pokok masih tetap tinggi.

Editor: hasyim
For Serambinews.com
Seorang pekerja sedang mengangkut beras yang disiagakan oleh Polresta Banda Aceh untuk membantu masyarakat yang terdampak virus Corona. 

BANDA ACEH - Memasuki minggu kedua bulan Ramadhan, permintaan bahan kebutuhan pokok masih tetap tinggi. Misalnya beras, permintaannya naik 10-20 persen dari bulan sebelumnya. Meski terjadi peningkataan permintaan, harga jual beras tetap stabil. Hal itu dikarenakan di Aceh saat ini sedang panen raya.

H Ramli, pedagang beras di Pasar Peunayong kepada Serambi, Minggu (3/5/2020) mengatakan, memasuki minggu kedua bulan puasa permintaan kebutuhan pokok tetap tinggi, terutama beras. Jika sebelum Ramadhan permintaan beras berkisar 50-100 sak, pada bulan puasa ini per harinya bisa 60-120 sak.

“Kendati adanya peningkatan permintaan, tidak ada kenaikan harga. Beras lokal seperti beras Blangbintang harganya Rp 145.000-Rp 150.000/sak (15 Kg), beras tangse dan keumala sedikit lebih tinggi Rp 155.000 – Rp 160.000/sak (15 kg), dan beras luar seperti beras piring nasi isi 20 Kg Rp 260.000/sak dan isi 10 Kg Rp 133.000/sak.

Selain beras, lanjut Ramli, permintaan tepung terigu, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, mentega serta bahan pembuat kue lainnya juga melonjak permintaannya. Meski begitu, harga bahan-bahan tersebut cenderung menurun, karena stok di Medan cukup banyak dan pengirimannya ke Aceh sangat lancar.

Dikatakan, meningkatnya permintaan kebutuhan pokok  di Banda Aceh ada kaitannya dengan larangan mudik menyusul wabah Covid-19. Kendati permintaan tinggi, namun tambah Ramli, daya beli masyarakat turun dari sebelum meugang puasa.

Ungkapan serupa juga disampaikan pedagangan sirup di Pasar Aceh, Zulkarnaen. Ia mengatakan, permintaan sirup terus bergerak naik. Seminggu sebelum puasa, sirup cap patung bisa laku 500 lusin, dalam sepekan.

Memasuki minggu kedua Ramadhan, permintaan sirup masih tinggi bahkan naik menjadi 600-700 lusin per minggu. “Meski permintaan naik, harga sirup cap Patung tetap stabil, Rp 206.000-Rp 207.000/lusin. Sirup ABC Rp 125.000/lusin dan sirup Pohon Pinang Rp 188.000/lusin.

Sementara permintaan telur, tepung terigu, tepung beras, tepung ketan, di UD Zainun dan Toko Nikmat di Pasar Induk Lambaro juga meningkat. Dalam dua saja, UD Zainun berhasil menjual 1.000 ikan telur ayam. Meski banyak permintaan, harga telur juga tak naik, malah cenderung turun.

Harga eceran satu lemping (30 butir) berkisar Rp 32.000-Rp 33.000 dari sebelumnya Rp 34.000-Rp 35.000/lemping. Begitu juga gula pasir, harganya terus menurun dan kini hanya Rp 730.000/sak (50 kg)  atau Rp 14.600/kg.(her)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved