Lagi Dua Santri Aceh dari Magetan Positif Covid-19
Dua lagi warga Aceh yang belajar di Pondok Pesantren (Pompes) Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur
* Kasus Warga Bireuen Tercatat di Sumatera Utara
BANDA ACEH - Dua lagi warga Aceh yang belajar di Pondok Pesantren (Pompes) Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur, BD dan SK terkonfirmasi positif Covid-19 (Corona). Hal ini semakin menambah panjang daftar kasus positif dalam klaster Magetan, dari empat kasus menjadi enam kasus.
“Saat ini sudah enam kasus baru Covid-19 di Aceh yang berasal dari klaster Temboro, Magetan, Jatim,” sebut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Selasa (5/5/2020).
Ia menjelaskan, BD dan SK positif terjangkit virus Corona berdasarkan hasil uji swab dari Badan Litbangkes Aceh pada Senin (4/5/2020) malam. BD (25) merupakan warga Bener Meriah, sementara SK (18) warga Gayo Lues (Galus). Keduanya masuk dalam rombongan santri dari Magetan yang pulang ke Aceh belum lama ini.
Mantan Humas Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) yang akrab disapa SAG ini menjelaskan, BD dirujuk ke RSUZA Banda Aceh pada 2 Mei 2020 dini hari, setelah pemeriksaan hasil rapid test yang dilakukan Tim Gugus Covid Bener Meriah menunjukkan hasil reaktif.
Sesampai di RSUZA, tim medis Pinere langsung mengambil sampel cairan tenggorokan dan cairan hidung (swab) BD. Swab berikutnya diambil sehari kemudian dan dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar, dan hasilnya konfirmasi positif Covid-19. “BD terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan analisis swab dengan RT PCR (Real Time Polymerase Chain Reaction), bukan sekadar hasil rapit test,” tegas SAG.
Terhadap pasien lainnya berinisial SK, Saifullah Abdulgani menjelaskan, berdasarkan informasi dari Koordinator Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Gayo Lues, dr Nevi, setiba di Galus, SK diperiksa di pusat isolasi Balai Latihan Kerja (BLK), Blangkejeren pada 18 April 2020. Kemudian ia dibolehkan pulang setelah diobservasi tim medis karena tidak ada gejala terinfeksi.
Meski tanpa gejala, pada 28 April 2020 tim medis tetap melakukan rapid test dan hasilnya menunjukkan gejala reaktif. Karena itu, pada 30 April, pemeriksaan dilanjutkan dengan pengambilan cairan tenggorokan dan hidung di RSU Pemkab Galus. Swab SK dikirim ke Balai Litbangkes Aceh dan diperoleh hasil konfirmasi positif Covid-19 per tanggal 4 Mei 2020.
“Kini SK sudah dibawa ke tempat isolasi di tempat karantina Pemkab Galus di BLK Blangkejeren,” kata SAG berdasarkan informasi dari dr Nevi.
Selanjutnya SAG menegaskan, dengan bertambahnya dua kasus baru tersebut, per tanggal 5 Mei 2020, pukul 15.00 WIB, Aceh mencatat sudah 15 orang positif Covid-19. Rinciannya, sebanyak 5 orang dalam perawatan, 9 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Aceh sebanyak 1.919 orang. Ada penambahan sebanyak 5 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Dari jumlah itu, yang sedang dalam pemantauan sebanyak 178 orang dan yang sudah selesai pemantauan sebanyak 1.741 orang. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap seperti kemarin, berjumlah 90 orang. Rinciannya, dalam perawatan rumah sakit sebanyak 4 orang, sembuh 85 orang dan meninggal 1 orang.
Warga Bireuen
Sementara itu, seorang warga Bireuen juga terkonfirmasi positif Covid-19. Namun karena terjangkit saat berada di Medan, warga Bireuen tersebut pun tercatat dalam kasus Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut). Saat ini yang bersangkutan sedang dalam perawatan di Rumah Sakit di Medan.
“Untuk yang warga Bireuen, itu kasusnya di Medan dan dicatat dalam kasus Covid-19 di Medan,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani.
Humas Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Bireuen, Husaini SH MH, sebelumnya juga menjelaskan bahwa warga yang positif tersebut sebelumnya berada di Medan, Sumatera Utara. Namun beberapa hari ini, laki-laki yang positif tersebut sudah berkumpul bersama keluarganya.