Virus Corona Menghantam Penjara Filipina, Lebih dari 300 Kasus Dikonfirmas dari Balik Jeruji
Para tahanan dibebaskan setelah arahan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung terutama mereka yang ditahan sebelum persidangan.
Lebih lanjut, sel yang diperuntukkan bagi dua orang, dihuni oleh 11 orang.
Tetapi itu lebih baik dari pada yang biasa mereka lakukan.
"Lebih baik daripada tidur di tangga, bertumpuk satu sama lain," katanya.
Masker wajah telah dibagikan kepada semua tahanan.
Tetapi banyak yang mengatakan tidak nyaman memakainya di musim panas yang terik dan di ruang yang begitu sempit.
Sehingga tidak mungkin berjalan dua langkah tanpa menabrak orang lain.
Bahkan sebelum Covid-19, otoritas rumah sakit penjara mengatakan dalam sidang Senat Oktober 2019 lalu bahwa sekitar 5.000 orang meninggal setiap tahun di penjara nasional utama Filipina, yang dikenal sebagai Bilibid.
Sebagian besar karena kondisi kesehatan yang buruk di sana.
Juru bicara Biro Pemasyarakatan, Gabriel Chaclag, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa jumlah sebenarnya adalah sekitar 400-500 kematian per tahun.
Ventilasi yang buruk, sanitasi yang tidak memadai dan kualitas makanan yang rendah.
Diperparah oleh kepadatan penduduk, berkontribusi terhadap penyebaran penyakit menular di penjara, kata para ahli.
Human Right Watch Khawatir Penyebaran Covid-19 di Penjara Filipina
Pekan lalu, Human Rights Watch (HRW), mengemukakan kekhawatiran bahwa COVID-19 menyebar lebih cepat di fasilitas penahanan dan bahwa kematian di penjara tidak dilaporkan sepenuhnya.
Para tahanan mengatakan kepada HRW di Penjara Provinsi Cavite, selatan Manila, empat tahanan yang melayani sebagai asisten medis telah membawa mayat seorang lelaki Nigeria berusia 40-an keluar dari penjara dengan sedikit peralatan medis pelindung.
Pria itu kemudian ditemukan memiliki Covid-19.