Berita Aceh Singkil
Angin dan Gelombang Tinggi Dera Aceh Singkil, Nelayan tak jadi Melaut
Kondisi itu menyebabkan nelayan tidak bisa melaut. Nelayan yang telah terlanjut ke laut, harus putar haluan segera menuju daratan.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Kondisi itu menyebabkan nelayan tidak bisa melaut. Nelayan yang telah terlanjur ke laut, harus putar haluan segera menuju daratan.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Cuaca buruk dera wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Kamis (7/5/2020).
Di daratan terjadi hujan angin yang menyebabkan daun pohon beterbangan.
Sementara di lautan hujan angin memicu terjadinya gelombang tinggi.
Kondisi itu menyebabkan nelayan tidak bisa melaut.
Nelayan yang telah terlanjur ke laut, harus putar haluan segera menuju daratan.
Kondisi serupa dengan transportasi boat Singkil-Pulau Banyak dan sebaliknya tidak bisa berlayar karena gelombang tinggi.
• Pemain Juventus asal Argentina Paulo Dybala Diumumkan Sembuh dari Covid-19
Warga setempat menyebutnya dengan istilah badai.
Sejauh ini hujan angin tidak menyebabkan kerusakan bangunan.
Cuaca buruk ditandai dengan awan hitam menggelayut di langit Aceh Singkil, sejak pagi.
Disusul tiupan angin kencang.
Puncaknya terjadi lewat tengah hari hujan angin turun berbarengan.
Akhir-akhir ini wilayah Aceh Singkil, kerap diterpa hujan angin dan gelombang tinggi.
Warga menyebutnya dengan istilah musim angin barat.
"Di laut alunnya besar kali," kata Jamadan nelayan di Gosong Taga Barat, Singkil Utara, yang mengaku berangkat ke laut selepas subuh. (*)
• Pertama Kali Sejak 14 April, Harga Minyak Mentah Brent Naik Lebih Dari 32 Dolar AS Per Barel